Main
Cast : Son Naeun, Kim Myungsoo, Park Chanyeol
Other
Cast : Jung Eunji, Lee Howon (Hoya), Go Woori
Genre
: Romance,sad,marrige life,school life,comedy
Ranting:
PG-17
Maafkan
aku,jika aku tidak bisa membencimu. Maafkan aku, aku terjatuh dalam pesonamu.
Maafkan aku, karena di otakku hanya ada bayanganmu seorang. Maafkan aku jika
aku sangat sulit untuk melepaskan dirimu dihatiku,melupakanmu,dan menghapus
namamu di benakku.
Maafkan
aku, aku.. mencintaimu Kim Myungsoo
PERHATIAN!:
Disini akan muncul Cast baru yaitu Park Chanyeol
Author
Pov
Sudah lewat 4 hari dimana Myungsoo dilibur kerjakan oleh
Ayahnya. Dan selama 4 hari itu,ia tidak dapat melewati hari-harinya bersama
Naeun, setiap hari Myungsoo selalu pulang malam tidak ada waktu sama sekali
untuk bersama Naeun. Myungsoo merasa bersalah selalu meninggalkan Naeun sendiri
dirumah. Tapi mau bagaimana lagi? Dia harus bersama Woori.
“Myungsoo-ya....” panggil Woori dengan nada lembut.
“Hmm?” saut Myungsoo malas tanpa menoleh kearah Woori. Woori
semakin kesal melihat Myungsoo.
“Ya!! Kim Myungsoo!” panggil Woori lebih kencang.
“Mwo?!! Mwo?!!” ucap Myungsoo kesal, Woori tersenyum
karena Myungsoo sudah menatapnya.
“Temani aku belanja...” rengek Woori. Myungsoo memutarkan
bola matanya kesal.
“Baiklah..” ucap Myungsoo pasrah. Inilah kerjaan Myungsoo
selama tidak ada dirumah, menemani Woori. Myungsoo sangat sengsara saat bersama
Woori,ia selalu saja menyuruh ini itu,dan bersikap egois. Tidak seperti Naeun. Ya,memang
dulunya Myungsoo mencintai Woori,tapi sekarang? Tidak sama sekali. Ia baru
menyadari betapa bodohnya dirinya mencintai gadis seperti Woori.
Saat sampai di sebuah Mall, Woori terus saja merangkul
lengan Myungsoo. Myungsoo yang sangat risih berusaha melepaskan rangkulan
Woori,lalu Woori menatap Myungsoo tajam. Mengisyaratkan ‘ingat perjanjian kita?’
melalui tatapan mereka. Myungsoo hanya mendesah kesal dan dengan berat hati
membiarkan Woori merangkul lengan Myungsoo. Woori pun tersenyum bangga.
Son Naeun Pov
Hari ini aku dan Eunji berencana untuk pergi
berjalan-jalan ke Mall. Selama 4 hari ini Eunjilah yang selalu menemaniku. Myungsoo?
Berbicara dengannya saja sudah jarang. Dia terlalu sibuk dengan urusannya
sendiri, ingin rasanya aku bertanya ‘urusan apa yang membuatnya sesibuk ini?’
tapi kurasa susah sekali mengeluarkan kata-kata itu. Aku takut jika dia
membentakku sama seperti waktu itu. Aku takut terlalu mengurusi urusannya. Aku
tau aku ini istrinya semestinya urusan Myungsoo urusanku juga, tapi yang
seperti kalian tau. Kami dijodohkan.
“Eunji-ah.. Naeun-ah...” panggil seorang Namja dari
belakangku. Kutolehkan tubuhku kesumber suara. Park Chanyeol?
“Oh! OMO! Park Chanyeol..?” ucap Eunji mendekati
Chanyeol. Aku yang menatap Chanyeol dari belakang. Tidak dapat percaya. Dia
Park Chanyeol, sahabatku semasa SMP bersama Eunji. Kami bertiga mempunyai
hubungan yang sangat baik waktu itu,tapi saat kami bertiga menginjak kelas 1
SMA , Park Chanyeol menyatakan cintanya padaku. Aku menolaknya,karena Chanyeol
hanya kuanggap sebagai sahabat saja,selamanya akan menjadi sahabat bukan kekasih.
Disaat itu hubungan kami bertiga mulai renggang dan saat menginjak kelas 2 SMA
Chanyeol pindah ke Jepang karena Ayahnya berkerja disana.
“Wah.. lama sekali ya kita tidak bertemu. Sekarang kau
bertambah tinggi Chanyeol-ah.” Ucap Eunji
“Benarkah? Aku yang bertambah tinggi apa kau yang tidak
tumbuh?” goda Chanyeol. Ya seperti inilah Chanyeol,seseorang yang suka sekali
bercanda. Jujur,aku sangat merindukannya sebagai sahabat. Aku hanya menatap
Eunji dan Chanyeol yang saling bergurau. Aku tersenyum melihatnya, akhirnya
kami kembali seperti dulu.
“Naeun-ah.. kemarilah disini ada Chanyeol.” Panggil Eunji
kepadaku. Aku berjalan mendekati mereka. Kulontarkan senyuman kearah
Chanyeol,Chanyeol pun membalas senyumanku. Akhirnya kami bertiga memutuskan
untuk berbincang-bincang di sebuah restaurant di dalam Mall. Kami tertawa
bersama dan berbagi cerita tentang kehidupan masing-masing.
“Mwo?? Kau sudah menikah?” ucap Chanyeol tidak percaya.
“Ne.. aku sudah menikah dengan Myungsoo.” Jelasku
“Mwo?? Myungsoo? Kim Myungsoo? Musuh bebuyutanmu itu?
YAH! Naeun-ah , kau masih waraskan?” ucap Chanyeol.
“Hm.. awalnya aku juga tidak percaya juga. Tapi ini
memang terjadi! Dan ini semua karena perjodohan kedua orangtua kami” jelasku
“Lalu? Apa kau bahagia dengan dia?” tanya Chanyeol. Bahagia?
Entahlah. Kunaikkan kedua bahuku.
“Ck. Naeun-ah seharusnya kau menerimaku menjadi
namjachingumu,dengan begitukan kau tidak usah menikah dengan namja seperti dia.”
Ucap Chanyeol kesal
Kulihat Eunji memukul lengan Chanyeol “YAH! Kau ini!”
bentak Eunji kesal.
“Akhh.. ya! Wae? Wae? Wae?? Ada yang salah?” ucap
Chanyeol kesal. Aku terkekeh saat melihat mereka bertengkar.
“Sudahlah.. aku tidak masalah jika menikah dengan
Myungsoo. Aku akan berusaha menjadi istri yang baik untuknya,jadi kau tidak
usah mengkhawatirkanku Chanyeol-ah” jelasku pada Chanyeol. Chanyeol hanya
membalasnya dengan mendesah kesal.
“Myungsoo-ya...” aku mendengar seperti ada yang menyebut
nama Myungsoo.
“Ya! Chagiya..” kutolehkan wajahku menuju sumber suara. Bukankah
itu?
“Go Woori? Bersama Myungsoo?” ucap Eunji. Aku masih
menatap mereka berdua. Hati ku teriris saat Woori merangkulkan tangannya dengan
Myungsoo. Jadi? Inikah alasan Myungsoo sangat sibuk? Berpacaran dengan Woori? Atau
bisa dibilang berselingkuh dibelakangku?
“YAH! Sepertinya namja itu belum pernah diberi pelajaran!”
ucap Chanyeol berusaha berdiri dan mengepalkan tangannya. Kutatap Chanyeol dan
kugenggam tangannya.
“Gwenchana..” ucapku kearah Chanyeol berusaha tegar.
“Naeun-ah inikah yang kau katakan tidak masalah hidup
dengannya?!” ucap Chanyeol sedikit keras.
Tes
Airmataku terjatuh. Entahlah sungguh sakit rasanya bila
melihat Myungsoo bersama Woori.
Author Pov
Chanyeol menghentikan emosinya dan menatap Naeun lekat. Hatinya
lebih teriris jika melihat Naeun menangis. Chanyeol mengusap airmatanya lembut
dan Eunji pun ikut menegarkan Naeun dengan menggenggam tangan Naeun. Naeun
menatap kedua sahabatnya dan berusaha tersenyum meski terpaksa.
“Kita pergi dari sini saja.” Ucap Eunji. Naeun hanya
mengangguk.
***
Akhirnya Eunji dan Chanyeol dapat menghibur
Naeun,meskipun sedikit. Naeun tersenyum , ia merasa bangga memiliki sahabat
yang sebaik ini.
“Naeun-ah.. Chanyeol-ah.. maaf aku tidak dapat
berlama-lama dengan kalian. Eommaku menyuruhku untuk mengurus dongsaengku. Tidak
apa-apakan?” ujar Eunji
“Tidak apa-apa Eunji-ah.. baiklah sampai ketemu besok..”
ucap Naeun
“Gomawo.. bye..” ucap Eunji seraya meninggalkan Chanyeol
dan Naeun. Chanyeol menatap Naeun lekat. Naeun yang salah tingkah akan tatapan
Chanyeol.
“W-wae?” ucap Naeun gugup.
“Aniya.. kajja kita jalan-jalan terlebih dahulu baru aku
akan mengantarmu pulang.” Ucap Chanyeol sambil menggenggam jari-jari Naeun. Naeun
yang merasa risih akan perilaku Chanyeol berusaha melepaskan genggam. Chanyeol
kemudian menatap Naeun dan kembali menggenggam erat tangan Naeun. Naeun
kemudian pasrah karena kekuatannya tidak sekuat Chanyeol.
Saat sampai di tempat tujuan Chanyeol melepaskan
genggamannya membuat Naeun lega.
“Kita dimana?” ucap Naeun.
“Ini adalah tempat favorite mendiam Eomma-ku. Dulu saat
eommaku masih hidup dia menitipkan pesan terakhirnya kepadaku, jika suatu saat
aku sudah siap untuk menikah, aku akan mengadakan acara pernikahanku disini..”
Chanyeol menghirup nafas dalam “dulu sempat aku berfikir aku dapat mengajakmu
kesini dan melamarmu disini.. kau tau Naeun-ah? Perasaanku masih sama seperti
dulu. Mencintaimu. Selamanya akan seperti itu..” ucap Chanyeol
“Chanyeol-ah..” ucap Naeun
“Dan aku tau kau tidak mencintaiku, tapi izinkan aku
untuk mencintaimu. Izinkan aku untuk membahagiakanmu selagi dia tidak dapat
membahagiakanmu..” lanjut Chanyeol. Naeun menangis menatap sahabatnya. Ia
merasa bersalah dan sekaligus sedikit kecewa. Naeun tidak tau jika Chanyeol
mencintai Naeun sebegitu dalamnya. Jika ia melihat Chanyeol, ia teringat akan
dirinya sendiri. Ia sangat mengerti bagaimana rasanya menjadi Chanyeol.
“Aku akan mengizinkanmu mencintaiku.. dan terimakasih kau
sudah mencintaiku. Tapi,jangan paksa aku untuk mencintamu, Chanyeol-ah” jelas
Naeun
Chanyeol tersenyum meskipun ia tidak bisa membuat Naeun
mencintainya. Tapi ia bahagia karena Naeun membiarkan Chanyeol untuk
mencintainya.
“Gomawo..” ucap Chanyeol sambil menatap Naeun. Naeun membalasnya
dengan senyuman.
“Kajja.. kita pulang, ini sudah lewat tengah malam.” Ucap
Chanyeol sambil menggenggam tangan Naeun lagi “bolehkan aku menggenggam
tanganmu? Anggap saja ini sebagai tanda sahabat biasa” ucap Chanyeol,Naeun
mengangguk mengiyakan permintaan Chanyeol.
***
Kim Myungsoo Pov
Hah! Kemana perginya wanita itu?? Sudah jam 10 malam dia
belum juga pulang?? Apa dia gila? Berkeliaran malam-malam seperti ini?. Aku
mondar-mandi didepan pintu gerbang menunggu Naeun. Apa seperti ini menjadi
Naeun? Aku menjadi semakin bersalah kepadanya. Entah aku sangat merindukannya. Kalau
bukan karena perjanjian gila Woori aku tidak akan melakukan ini pada Naeun.
Kulihat seorang namja berjalan mendekati ku dan dia
menggendong? Naeun?! Mataku membesar saat melihat Naeun berada di pundaknya. Namja
itu menatapku dengan senyuman evilnya.
Aku berjalan mendekati namja itu dan menatapnya tajam.
“Biarkan aku masuk dan membawanya tidur dikamarnya.” Ucap
namja itu tanpa menatapku. Cih! Kau kira kau siapa??
“Berikan Naeun padaku! Aku yang akan membawanya kekamar. Tugasmu
selesai sampai disini.” Ucapku dengan nada dingin. Kulihat dia tersenyum dingin
kearahku.
“Jika aku memberikannya kepadamu,dia akan terbangun. Jadi
izinkan aku unt-“
“SUDAH KUPERINGATKAN! BERIKAN NAEUN KEPADAKU!” bentakku
kepada namja ini. Sungguh menyebalkan, aku tidak akan membiarkan Naeun berada
dipelukkannya.
“Baiklah.. kali ini kau menang Tuan Kim! Tapi liat saja
besok,aku akan merebutnya darimu!” ucap namja ini dengan nada menantang.
“Hah.. kau pikir kau siapa? Dan satu hal! Apa kau tidak
tau kalau aku adal-“
“Aku tau kau adalah suami Naeun. Lalu? Tidak masalah
bagiku jika kau suaminya,tapi kuperingatkan kau satu hal. Jika kau
menyakitinya.. aku tidak akan segan-segan merebutnya darimu!” ucap namja seraya
memberikan Naeun kepelukkanku dan pergi. Kutatap Naeun yang tertidur pulas.
“Aku tidak akan membiarkan siapapun mencurimu di
pelukkanku! Tidak akan!”gumamku.
***
Pada saat sarapan tidak ada satu pun yang berbicara. Hening.
Sesekali Myungsoo teringat akan namja semalam.
“Siapa namja itu..” tanya Myungsoo membuyarkan keheningan
tersebut.
“N-ne?” ucap Naeun bingung. “Chanyeol maksudmu?” lanjut
Naeun.
“Jadi namanya Chanyeol..” gumam Myungsoo. “Kuperingatkan
kau untuk menjauhi dia!” ucap Myungsoo santai.
“Ne?!..” Naeun menatap Myungsoo kesal “Kau pikir kau
siapa menyuruhku menjauhi sahabatku sendiri? Lagi pula jika tidak ada dia
mungkin aku hari ini akan kesepian..” lanjut Naeun tanpa menatap Myungsoo. ‘sahabat?
Jadi Naeun hanya menganggapnya sahabat?’ batin Myungsoo.
“Mian.. aku selama ini tidak ada wak-“
“Iya aku tau kau sibuk. Aku mengerti.” Ucap Naeun sambil
melanjutkan makannya tanpa menatap Myungsoo. Myungsoo yang merasa ada yang aneh
dari Naeun.
“Naeun-ah.. gwenchana?” ucap Myungsoo sambil menggenggam
pundak Naeun. Naeun melepaskan genggaman Myungsoo “Gwenchana..” ucap Naeun
dingin. Entah mengapa melihat Myungsoo membuat hatinya semakin teriris.
Setelah selesai sarapan Naeun meninggalkan ruang makan
tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Myungsoo yang semakin heran dengan
kelakuan Naeun hari ini.
Saat beberapa menit kemudian.. Naeun turun dari kamarnya
dan telah mengenakan pakaian untuk pergi ke suatu tempat.
Myungsoo menahan langkah Naeun dengan menggenggam lengan
Naeun.
“Neo eodigayo? (kau kemana)” ucap Myungsoo sambil menatap
Naeun.
“Bukan urusanmu.. bukankah kau berkata padaku kemarin? Kemana
pun kau pergi itu urusanmu. Sekarang ini juga urusanku! Jadi lepaskan aku.” Ucap Naeun yang masih
menatap lurus menghindar dari tatapan Myungsoo. Myungsoo tersentak mendengar
perkataan Naeun.
“Ya! Son Naeun! Kau kenapa,eo?! Apa lelaki-“
“Bukankah sudah kukatakan bukan urusanmu?” ucap Naeun
tanpa menatap Myungsoo lagi. Myungsoo sebal karena Naeun terus menghindar dari
eye-contact nya. Myungsoo menghadapkan tubuh Naeun berhadapan dengannya. Myungsoo
tersentak melihat Naeun menangis.
“N-naeun..kau-“ saat Myungsoo berusaha menyentuh wajahnya
tangannya di tepis oleh Naeun. Myungsoo semakin tersentak melihat perilaku
Naeun.
“Naeun-ah ceritakan padaku.. ada apa?” ucap Myungsoo
lembut sambil mendekatkan wajahnya kepada Naeun.
TIN
TIIN~
Dengan sigap Naeun menghapus airmatanya dan meninggalkan
Myungsoo yang masih mematung. Saat Myungsoo berusaha mengejarnya ia sudah masuk
kedalam sebuah mobil bersama Eunji dan namja semalam yang membuatnya kesal. Myungsoo
mengepalkan tangannya saat melihat namja itu tersenyum licik kepadanya.
***
“Naeun-ah.. kau yakin memprilakukan Myungsoo seperti ini?”
ucap Eunji.
“Entahlah.. aku hanya memberinya pelajaran bagaimana
rasanya menjadi diriku. Aku terlalu bingung Eunji-ah.. aku bingung harus
melakukan apa kepada Myungsoo..” ucap Naeun sambil menangis, Eunji langsung
memeluknya.
“Arrasseo.. aku yakin dia pasti akan mengerti suatu saat.”
Ucap Eunji sambil mengusap rambut Naeun.
‘Kau membuatnya menangis lagi Kim Myungsoo..’ batin
Chanyeol sambil mengeluarkan evil-smirk miliknya
Saat
tiba di sebuah caffe...
“Jadi, kau belum menanyakan tentang Woori?” ucap Eunji. Naeun
menjawabnya dengan menggelengkan kepalanya.
“Kau tau kan, aku dan Myungsoo hanya di jodohkan. Dan
kurasa dia tidak memiliki perasaan apapun kepadaku. Aku yakin dia masih
mencintai Woori Seonbae.” Ucap Naeun pelan
“Naeun-ah.. apa kau masih mencintainya?” ucap Eunji
pelan-pelan. Naeun tersentak mendengar itu,begitu pula dengan Chanyeol.
“Mwo??! Sejak kapan Naeun menyukai namja menyebalkan
itu?!” ucap Chanyeol kaget.
“Aigoo.. kau ini diamlah! Kau mau ku jitak?! Eo?!” ucap
Eunji sambil memberikan death-glarenya kepada Chanueol. Chanyeol pun akhirnya
diam seribu bahasa.
“Naeun-ah, apa benar kau masih..?” Naeun mengangguk
pelan.
“Ah! Aku sudah tau itu! Aku sudah menyadarinya. Naeun-ah
kurasa kalian berdua sebenarnya saling mencintai.” Ucap Eunji
“Ne?? Tidak mungkin Myungsoo mencintaiku! Dia sangat
membenciku.” Ucap Naeun
“Aigoo.. Naeun-ah, kau bahkan bercerita padaku soal
Myungsoo menciumu tiba-tiba bukan?” ucap Eunji membuat Naeun membesarkan
matanya.
“MWO??? KALIAN BERCIUMAN??” teriak Chanyeol yang
tersentak dengan perkataan Eunji. Eunji lalu menjitak kepala Chanyeol keras.
PLETAK
“Akh! YAH!” bentak Chanyeol kesal
“Sudah kubilang untuk diam?!” ucap Eunji memberikan
death-glare kepada Chanyeol. Chanyeol pun memanyunkan bibirnya sebal.
“Oke.. sampai dimana tadi?” ucap Eunji kepada Naeun.
“Ciuman..” ucap Chanyeol. Lalu Eunji menatap Chanyeol
lagi
“Apa?!!” ucap Chanyeol dengan polosnya.
“Bukankah kusuruh kau diam?” Chanyeol lalu mengunci
mulutnya dan menundukkan kepalanya.
“Oh ya.. soal ciuman itu, kurasa dia menyukaimu. Dan saat
Myungsoo melihat Chanyeol sepertinya dia cemburu.” Jelas Eunji
“Ha?! Mana mungkin. Kurasa kau salah tafsiran Eunji-ah.” Ucap
Naeun yang masih tidak percaya.
“Aigoo.. kalau pun aku salah tafsir, pasti dugaanku salah
tentang kau masih mencintai Myungsoo.”
“Dan lagi, kurasa ada yang aneh dengan hubungan Myungsoo
dan Woori. Kemarin aku memperhatikan mereka,sepertinya Myungsoo merasa risih
dengan Woori. Saat Woori memanggil Myungsoo dia sama sekali tidak menyaut dan
tidak memperdulikan ocehan Woori.” Jelas Eunji
“Lalu? Apa simpulanmu?” ucap Naeun penasaran
“Kurasa ada sesuatu yang dirahasiakan diantara mereka. Seperti
perjanjian mungkin?” Eunji berfikir sejenak dan menatap Chanyeol.
“Ah! Aku ada ide! Bagaimana kalau aku dan Chanyeol
memata-matai Myungsoo?” ucap Eunji
“Mwo?? Sepertinya tidak usah Eunji-ah. Biarkan dia
menjelaskan sendiri,aku pasti akan menunggu penjelasannya. Jika dia lebih
bahagia dengan Woori,maka aku akan mundur..” jelas Naeun sambil menahan
airmatanya.
“Ya! Son Naeun! Ah.. ani maksudku Kim Naeun! Sejak kapan
kau menyerah seperti ini,eo? Kau harus bisa merebut Myungsoo dari tangan Woori.
Kau harus bisa merebut hatinya. Jika kau tidak ingin menyesal belakangan..”
bisakah? Bisakah aku merebut hatinya? Batin Naeun.
***
Naeun masih memikirkan perkataa Eunji kemarin ‘Kau harus bisa merebut Myungsoo dari tangan
Woori. Kau harus bisa merebut hatinya. Jika kau tidak ingin menyesal belakangan..’
bagaimana? Bagaimana caranya merebut hati Myungsoo? Naeun masih memikirkan cara
yang tepat untuk membuat Myungsoo mencintainya. Tidak ada salahnya mencoba
bukan?
KREK
Terdengar suara pintu terbuka. Naeun melihat Myungsoo
yang baru saja pulang dari acara ‘date’nya? Entahlah. Naeun menghirup nafasnya
dalam. Myungsoo yang menatap Naeun dari ambang pintu dengan tatapan yang tidak
dapat diartikan. Myungsoo berjalan kearahnya dengan gontai. Tunggu dulu.. apa
Myungsoo mabuk? Batin Naeun. Naeun lalu berdiri dari tempat duduknya dan
menghampiri Myungsoo yang hampir saja terjatuh. Naeun dapat menghirup bau bir
di mulut Myungsoo.
“Myungsoo-ya.. kau mabuk?!” ucap Naeun.
Myungsoo mengeluarkan senyuman miringnya. “Bagaimana
kencanmu dengan tiang listrik itu??” ucap Myungsoo yang masih merangkulkan
tangannya di pundak Naeun.
“Ne? Tiang listrik?? Chanyeol maksudmu?” ucap Naeun.
“Berhentilah memanggil namanya! Panggil dia dengan tiang
listrik saja!.. dan juga.. berhenti pergi bersamanya!!” bentak Myungsoo.
“Mwo?! Yah! Myungsoo , kau pikir kau siapa melarangku
keluar dengan dia? Dia adalah sahabatku! Aku sangat nyaman saat aku berada
didekatnya, dan juga.. dia selalu ada untukku! Tidak sepertimu yang selalu
pulang malam berkencan dengan wanita lain. Kau pikir aku tidak mengerti
kelakuanmu akhir-akhir ini? Kau anggap aku ini bodoh? Kau anggap aku in-“ bibir
Myungsoo sudah mendarat di bibir Naeun.
“Mianhae..” ucap Myungsoo sambil menatap Naeun lekat.
“Mianhae.. aku tau aku ini bodoh.. Naeun-ah..” panggil
Myungsoo sambil mendekatkan tubuhnya kearah Naeun. Naeun yang berusaha
menghindar dari Myungsoo tetapi kini tubuhnya menatap tembok.
“Naeun-ah.. Nan(aku)...” Myungsoo semakin memajukan
wajahnya kearah Naeun hingga membuat Naeun menutup matanya.
BRUUK
Naeun membuka matanya dan membesarkan matanya saat
melihat Myungsoo tergeletak dilantai.
“OMO! Myungsoo! Kim Myungsoo! Ireona!” Naeun
menggoyang-goyangkan tubuh Myungsoo tetapi nihil. Myungsoo tidak kunjung juga
bangun. Naeun pun dengan terpaksa membopong tubuh Myungsoo ke kamar mereka.
Saat tiba dikamar, Naeun membaringkan tubuh Myungsoo ke
kasur. Naeun menatap Myungsoo lekat.
Tes
Tes
Airmata Naeun membasahi pipinya dan juga pergelangan
tangan Myungsoo. Saat Naeun ingin menuju ke kamar mandi tiba-tiba ada yang
menahan lengannya.
“Kajima...” lirih Myungsoo
TBC