Can I? Hate You? (Chapter 5)

Senin, 13 Mei 2013





Main Cast : Son Naeun, Kim Myungsoo, Park Chanyeol
Other Cast : Jung Eunji, Lee Howon (Hoya), Go Woori
Genre : Romance,sad,marrige life,school life,comedy
Ranting: PG-17

Maafkan aku,jika aku tidak bisa membencimu. Maafkan aku, aku terjatuh dalam pesonamu. Maafkan aku, karena di otakku hanya ada bayanganmu seorang. Maafkan aku jika aku sangat sulit untuk melepaskan dirimu dihatiku,melupakanmu,dan menghapus namamu di benakku.
Maafkan aku, aku.. mencintaimu Kim Myungsoo


PERHATIAN!: Disini akan muncul Cast baru yaitu Park Chanyeol




Author Pov


Sudah lewat 4 hari dimana Myungsoo dilibur kerjakan oleh Ayahnya. Dan selama 4 hari itu,ia tidak dapat melewati hari-harinya bersama Naeun, setiap hari Myungsoo selalu pulang malam tidak ada waktu sama sekali untuk bersama Naeun. Myungsoo merasa bersalah selalu meninggalkan Naeun sendiri dirumah. Tapi mau bagaimana lagi? Dia harus bersama Woori.

“Myungsoo-ya....” panggil Woori dengan nada lembut.

“Hmm?” saut Myungsoo malas tanpa menoleh kearah Woori. Woori semakin kesal melihat Myungsoo.

“Ya!! Kim Myungsoo!” panggil Woori lebih kencang.

“Mwo?!! Mwo?!!” ucap Myungsoo kesal, Woori tersenyum karena Myungsoo sudah menatapnya.

“Temani aku belanja...” rengek Woori. Myungsoo memutarkan bola matanya kesal.

“Baiklah..” ucap Myungsoo pasrah. Inilah kerjaan Myungsoo selama tidak ada dirumah, menemani Woori. Myungsoo sangat sengsara saat bersama Woori,ia selalu saja menyuruh ini itu,dan bersikap egois. Tidak seperti Naeun. Ya,memang dulunya Myungsoo mencintai Woori,tapi sekarang? Tidak sama sekali. Ia baru menyadari betapa bodohnya dirinya mencintai gadis seperti Woori.

Saat sampai di sebuah Mall, Woori terus saja merangkul lengan Myungsoo. Myungsoo yang sangat risih berusaha melepaskan rangkulan Woori,lalu Woori menatap Myungsoo tajam. Mengisyaratkan ‘ingat perjanjian kita?’ melalui tatapan mereka. Myungsoo hanya mendesah kesal dan dengan berat hati membiarkan Woori merangkul lengan Myungsoo. Woori pun tersenyum bangga.


Son Naeun Pov

Hari ini aku dan Eunji berencana untuk pergi berjalan-jalan ke Mall. Selama 4 hari ini Eunjilah yang selalu menemaniku. Myungsoo? Berbicara dengannya saja sudah jarang. Dia terlalu sibuk dengan urusannya sendiri, ingin rasanya aku bertanya ‘urusan apa yang membuatnya sesibuk ini?’ tapi kurasa susah sekali mengeluarkan kata-kata itu. Aku takut jika dia membentakku sama seperti waktu itu. Aku takut terlalu mengurusi urusannya. Aku tau aku ini istrinya semestinya urusan Myungsoo urusanku juga, tapi yang seperti kalian tau. Kami dijodohkan.

“Eunji-ah.. Naeun-ah...” panggil seorang Namja dari belakangku. Kutolehkan tubuhku kesumber suara. Park Chanyeol?

“Oh! OMO! Park Chanyeol..?” ucap Eunji mendekati Chanyeol. Aku yang menatap Chanyeol dari belakang. Tidak dapat percaya. Dia Park Chanyeol, sahabatku semasa SMP bersama Eunji. Kami bertiga mempunyai hubungan yang sangat baik waktu itu,tapi saat kami bertiga menginjak kelas 1 SMA , Park Chanyeol menyatakan cintanya padaku. Aku menolaknya,karena Chanyeol hanya kuanggap sebagai sahabat saja,selamanya akan menjadi sahabat bukan kekasih. Disaat itu hubungan kami bertiga mulai renggang dan saat menginjak kelas 2 SMA Chanyeol pindah ke Jepang karena Ayahnya berkerja disana.

“Wah.. lama sekali ya kita tidak bertemu. Sekarang kau bertambah tinggi Chanyeol-ah.” Ucap Eunji

“Benarkah? Aku yang bertambah tinggi apa kau yang tidak tumbuh?” goda Chanyeol. Ya seperti inilah Chanyeol,seseorang yang suka sekali bercanda. Jujur,aku sangat merindukannya sebagai sahabat. Aku hanya menatap Eunji dan Chanyeol yang saling bergurau. Aku tersenyum melihatnya, akhirnya kami kembali seperti dulu.

“Naeun-ah.. kemarilah disini ada Chanyeol.” Panggil Eunji kepadaku. Aku berjalan mendekati mereka. Kulontarkan senyuman kearah Chanyeol,Chanyeol pun membalas senyumanku. Akhirnya kami bertiga memutuskan untuk berbincang-bincang di sebuah restaurant di dalam Mall. Kami tertawa bersama dan berbagi cerita tentang kehidupan masing-masing.

“Mwo?? Kau sudah menikah?” ucap Chanyeol tidak percaya.

“Ne.. aku sudah menikah dengan Myungsoo.” Jelasku

“Mwo?? Myungsoo? Kim Myungsoo? Musuh bebuyutanmu itu? YAH! Naeun-ah , kau masih waraskan?” ucap Chanyeol.

“Hm.. awalnya aku juga tidak percaya juga. Tapi ini memang terjadi! Dan ini semua karena perjodohan kedua orangtua kami” jelasku

“Lalu? Apa kau bahagia dengan dia?” tanya Chanyeol. Bahagia? Entahlah. Kunaikkan kedua bahuku.

“Ck. Naeun-ah seharusnya kau menerimaku menjadi namjachingumu,dengan begitukan kau tidak usah menikah dengan namja seperti dia.” Ucap Chanyeol kesal

Kulihat Eunji memukul lengan Chanyeol “YAH! Kau ini!” bentak Eunji kesal.

“Akhh.. ya! Wae? Wae? Wae?? Ada yang salah?” ucap Chanyeol kesal. Aku terkekeh saat melihat mereka bertengkar.

“Sudahlah.. aku tidak masalah jika menikah dengan Myungsoo. Aku akan berusaha menjadi istri yang baik untuknya,jadi kau tidak usah mengkhawatirkanku Chanyeol-ah” jelasku pada Chanyeol. Chanyeol hanya membalasnya dengan mendesah kesal.

“Myungsoo-ya...” aku mendengar seperti ada yang menyebut nama Myungsoo.

“Ya! Chagiya..” kutolehkan wajahku menuju sumber suara. Bukankah itu?

“Go Woori? Bersama Myungsoo?” ucap Eunji. Aku masih menatap mereka berdua. Hati ku teriris saat Woori merangkulkan tangannya dengan Myungsoo. Jadi? Inikah alasan Myungsoo sangat sibuk? Berpacaran dengan Woori? Atau bisa dibilang berselingkuh dibelakangku?

“YAH! Sepertinya namja itu belum pernah diberi pelajaran!” ucap Chanyeol berusaha berdiri dan mengepalkan tangannya. Kutatap Chanyeol dan kugenggam tangannya.

“Gwenchana..” ucapku kearah Chanyeol berusaha tegar.

“Naeun-ah inikah yang kau katakan tidak masalah hidup dengannya?!” ucap Chanyeol sedikit keras.

Tes

Airmataku terjatuh. Entahlah sungguh sakit rasanya bila melihat Myungsoo bersama Woori.

Author Pov

Chanyeol menghentikan emosinya dan menatap Naeun lekat. Hatinya lebih teriris jika melihat Naeun menangis. Chanyeol mengusap airmatanya lembut dan Eunji pun ikut menegarkan Naeun dengan menggenggam tangan Naeun. Naeun menatap kedua sahabatnya dan berusaha tersenyum meski terpaksa.

“Kita pergi dari sini saja.” Ucap Eunji. Naeun hanya mengangguk.


                                                ***


Akhirnya Eunji dan Chanyeol dapat menghibur Naeun,meskipun sedikit. Naeun tersenyum , ia merasa bangga memiliki sahabat yang sebaik ini.

“Naeun-ah.. Chanyeol-ah.. maaf aku tidak dapat berlama-lama dengan kalian. Eommaku menyuruhku untuk mengurus dongsaengku. Tidak apa-apakan?” ujar Eunji

“Tidak apa-apa Eunji-ah.. baiklah sampai ketemu besok..” ucap Naeun

“Gomawo.. bye..” ucap Eunji seraya meninggalkan Chanyeol dan Naeun. Chanyeol menatap Naeun lekat. Naeun yang salah tingkah akan tatapan Chanyeol.

“W-wae?” ucap Naeun gugup.

“Aniya.. kajja kita jalan-jalan terlebih dahulu baru aku akan mengantarmu pulang.” Ucap Chanyeol sambil menggenggam jari-jari Naeun. Naeun yang merasa risih akan perilaku Chanyeol berusaha melepaskan genggam. Chanyeol kemudian menatap Naeun dan kembali menggenggam erat tangan Naeun. Naeun kemudian pasrah karena kekuatannya tidak sekuat Chanyeol.

Saat sampai di tempat tujuan Chanyeol melepaskan genggamannya membuat Naeun lega.

“Kita dimana?” ucap Naeun.

“Ini adalah tempat favorite mendiam Eomma-ku. Dulu saat eommaku masih hidup dia menitipkan pesan terakhirnya kepadaku, jika suatu saat aku sudah siap untuk menikah, aku akan mengadakan acara pernikahanku disini..” Chanyeol menghirup nafas dalam “dulu sempat aku berfikir aku dapat mengajakmu kesini dan melamarmu disini.. kau tau Naeun-ah? Perasaanku masih sama seperti dulu. Mencintaimu. Selamanya akan seperti itu..” ucap Chanyeol

“Chanyeol-ah..” ucap Naeun

“Dan aku tau kau tidak mencintaiku, tapi izinkan aku untuk mencintaimu. Izinkan aku untuk membahagiakanmu selagi dia tidak dapat membahagiakanmu..” lanjut Chanyeol. Naeun menangis menatap sahabatnya. Ia merasa bersalah dan sekaligus sedikit kecewa. Naeun tidak tau jika Chanyeol mencintai Naeun sebegitu dalamnya. Jika ia melihat Chanyeol, ia teringat akan dirinya sendiri. Ia sangat mengerti bagaimana rasanya menjadi Chanyeol.

“Aku akan mengizinkanmu mencintaiku.. dan terimakasih kau sudah mencintaiku. Tapi,jangan paksa aku untuk mencintamu, Chanyeol-ah” jelas Naeun
Chanyeol tersenyum meskipun ia tidak bisa membuat Naeun mencintainya. Tapi ia bahagia karena Naeun membiarkan Chanyeol untuk mencintainya.

“Gomawo..” ucap Chanyeol sambil menatap Naeun. Naeun membalasnya dengan senyuman.

“Kajja.. kita pulang, ini sudah lewat tengah malam.” Ucap Chanyeol sambil menggenggam tangan Naeun lagi “bolehkan aku menggenggam tanganmu? Anggap saja ini sebagai tanda sahabat biasa” ucap Chanyeol,Naeun mengangguk mengiyakan permintaan Chanyeol.

                                    ***


Kim Myungsoo Pov

Hah! Kemana perginya wanita itu?? Sudah jam 10 malam dia belum juga pulang?? Apa dia gila? Berkeliaran malam-malam seperti ini?. Aku mondar-mandi didepan pintu gerbang menunggu Naeun. Apa seperti ini menjadi Naeun? Aku menjadi semakin bersalah kepadanya. Entah aku sangat merindukannya. Kalau bukan karena perjanjian gila Woori aku tidak akan melakukan ini pada Naeun.
Kulihat seorang namja berjalan mendekati ku dan dia menggendong? Naeun?! Mataku membesar saat melihat Naeun berada di pundaknya. Namja itu menatapku dengan senyuman evilnya.
Aku berjalan mendekati namja itu dan menatapnya tajam.

“Biarkan aku masuk dan membawanya tidur dikamarnya.” Ucap namja itu tanpa menatapku. Cih! Kau kira kau siapa??

“Berikan Naeun padaku! Aku yang akan membawanya kekamar. Tugasmu selesai sampai disini.” Ucapku dengan nada dingin. Kulihat dia tersenyum dingin kearahku.

“Jika aku memberikannya kepadamu,dia akan terbangun. Jadi izinkan aku unt-“

“SUDAH KUPERINGATKAN! BERIKAN NAEUN KEPADAKU!” bentakku kepada namja ini. Sungguh menyebalkan, aku tidak akan membiarkan Naeun berada dipelukkannya.

“Baiklah.. kali ini kau menang Tuan Kim! Tapi liat saja besok,aku akan merebutnya darimu!” ucap namja ini dengan nada menantang.

“Hah.. kau pikir kau siapa? Dan satu hal! Apa kau tidak tau kalau aku adal-“

“Aku tau kau adalah suami Naeun. Lalu? Tidak masalah bagiku jika kau suaminya,tapi kuperingatkan kau satu hal. Jika kau menyakitinya.. aku tidak akan segan-segan merebutnya darimu!” ucap namja seraya memberikan Naeun kepelukkanku dan pergi. Kutatap Naeun yang tertidur pulas.

“Aku tidak akan membiarkan siapapun mencurimu di pelukkanku! Tidak akan!”gumamku.


                                                ***

Pada saat sarapan tidak ada satu pun yang berbicara. Hening. Sesekali Myungsoo teringat akan namja semalam.

“Siapa namja itu..” tanya Myungsoo membuyarkan keheningan tersebut.

“N-ne?” ucap Naeun bingung. “Chanyeol maksudmu?” lanjut Naeun.

“Jadi namanya Chanyeol..” gumam Myungsoo. “Kuperingatkan kau untuk menjauhi dia!” ucap Myungsoo santai.

“Ne?!..” Naeun menatap Myungsoo kesal “Kau pikir kau siapa menyuruhku menjauhi sahabatku sendiri? Lagi pula jika tidak ada dia mungkin aku hari ini akan kesepian..” lanjut Naeun tanpa menatap Myungsoo. ‘sahabat? Jadi Naeun hanya menganggapnya sahabat?’ batin Myungsoo.

“Mian.. aku selama ini tidak ada wak-“

“Iya aku tau kau sibuk. Aku mengerti.” Ucap Naeun sambil melanjutkan makannya tanpa menatap Myungsoo. Myungsoo yang merasa ada yang aneh dari Naeun.

“Naeun-ah.. gwenchana?” ucap Myungsoo sambil menggenggam pundak Naeun. Naeun melepaskan genggaman Myungsoo “Gwenchana..” ucap Naeun dingin. Entah mengapa melihat Myungsoo membuat hatinya semakin teriris.

Setelah selesai sarapan Naeun meninggalkan ruang makan tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Myungsoo yang semakin heran dengan kelakuan Naeun hari ini.

Saat beberapa menit kemudian.. Naeun turun dari kamarnya dan telah mengenakan pakaian untuk pergi ke suatu tempat.
Myungsoo menahan langkah Naeun dengan menggenggam lengan Naeun.

“Neo eodigayo? (kau kemana)” ucap Myungsoo sambil menatap Naeun.

“Bukan urusanmu.. bukankah kau berkata padaku kemarin? Kemana pun kau pergi itu urusanmu. Sekarang ini juga urusanku!  Jadi lepaskan aku.” Ucap Naeun yang masih menatap lurus menghindar dari tatapan Myungsoo. Myungsoo tersentak mendengar perkataan Naeun.

“Ya! Son Naeun! Kau kenapa,eo?! Apa lelaki-“

“Bukankah sudah kukatakan bukan urusanmu?” ucap Naeun tanpa menatap Myungsoo lagi. Myungsoo sebal karena Naeun terus menghindar dari eye-contact nya. Myungsoo menghadapkan tubuh Naeun berhadapan dengannya. Myungsoo tersentak melihat Naeun menangis.

“N-naeun..kau-“ saat Myungsoo berusaha menyentuh wajahnya tangannya di tepis oleh Naeun. Myungsoo semakin tersentak melihat perilaku Naeun.

“Naeun-ah ceritakan padaku.. ada apa?” ucap Myungsoo lembut sambil mendekatkan wajahnya kepada Naeun.

TIN TIIN~

Dengan sigap Naeun menghapus airmatanya dan meninggalkan Myungsoo yang masih mematung. Saat Myungsoo berusaha mengejarnya ia sudah masuk kedalam sebuah mobil bersama Eunji dan namja semalam yang membuatnya kesal. Myungsoo mengepalkan tangannya saat melihat namja itu tersenyum licik kepadanya.

                                                ***


“Naeun-ah.. kau yakin memprilakukan Myungsoo seperti ini?” ucap Eunji.

“Entahlah.. aku hanya memberinya pelajaran bagaimana rasanya menjadi diriku. Aku terlalu bingung Eunji-ah.. aku bingung harus melakukan apa kepada Myungsoo..” ucap Naeun sambil menangis, Eunji langsung memeluknya.

“Arrasseo.. aku yakin dia pasti akan mengerti suatu saat.” Ucap Eunji sambil mengusap rambut Naeun.

‘Kau membuatnya menangis lagi Kim Myungsoo..’ batin Chanyeol sambil mengeluarkan evil-smirk miliknya

Saat tiba di sebuah caffe...

“Jadi, kau belum menanyakan tentang Woori?” ucap Eunji. Naeun menjawabnya dengan menggelengkan kepalanya.

“Kau tau kan, aku dan Myungsoo hanya di jodohkan. Dan kurasa dia tidak memiliki perasaan apapun kepadaku. Aku yakin dia masih mencintai Woori Seonbae.” Ucap Naeun pelan

“Naeun-ah.. apa kau masih mencintainya?” ucap Eunji pelan-pelan. Naeun tersentak mendengar itu,begitu pula dengan Chanyeol.

“Mwo??! Sejak kapan Naeun menyukai namja menyebalkan itu?!” ucap Chanyeol kaget.

“Aigoo.. kau ini diamlah! Kau mau ku jitak?! Eo?!” ucap Eunji sambil memberikan death-glarenya kepada Chanueol. Chanyeol pun akhirnya diam seribu bahasa.

“Naeun-ah, apa benar kau masih..?” Naeun mengangguk pelan.

“Ah! Aku sudah tau itu! Aku sudah menyadarinya. Naeun-ah kurasa kalian berdua sebenarnya saling mencintai.” Ucap Eunji

“Ne?? Tidak mungkin Myungsoo mencintaiku! Dia sangat membenciku.” Ucap Naeun

“Aigoo.. Naeun-ah, kau bahkan bercerita padaku soal Myungsoo menciumu tiba-tiba bukan?” ucap Eunji membuat Naeun membesarkan matanya.

“MWO??? KALIAN BERCIUMAN??” teriak Chanyeol yang tersentak dengan perkataan Eunji. Eunji lalu menjitak kepala Chanyeol keras.

PLETAK

“Akh! YAH!” bentak Chanyeol kesal

“Sudah kubilang untuk diam?!” ucap Eunji memberikan death-glare kepada Chanyeol. Chanyeol pun memanyunkan bibirnya sebal.

“Oke.. sampai dimana tadi?” ucap Eunji kepada Naeun.

“Ciuman..” ucap Chanyeol. Lalu Eunji menatap Chanyeol lagi

“Apa?!!” ucap Chanyeol dengan polosnya.

“Bukankah kusuruh kau diam?” Chanyeol lalu mengunci mulutnya dan menundukkan kepalanya.

“Oh ya.. soal ciuman itu, kurasa dia menyukaimu. Dan saat Myungsoo melihat Chanyeol sepertinya dia cemburu.” Jelas Eunji

“Ha?! Mana mungkin. Kurasa kau salah tafsiran Eunji-ah.” Ucap Naeun yang masih tidak percaya.

“Aigoo.. kalau pun aku salah tafsir, pasti dugaanku salah tentang kau masih mencintai Myungsoo.”

“Dan lagi, kurasa ada yang aneh dengan hubungan Myungsoo dan Woori. Kemarin aku memperhatikan mereka,sepertinya Myungsoo merasa risih dengan Woori. Saat Woori memanggil Myungsoo dia sama sekali tidak menyaut dan tidak memperdulikan ocehan Woori.” Jelas Eunji

“Lalu? Apa simpulanmu?” ucap Naeun penasaran

“Kurasa ada sesuatu yang dirahasiakan diantara mereka. Seperti perjanjian mungkin?” Eunji berfikir sejenak dan menatap Chanyeol.

“Ah! Aku ada ide! Bagaimana kalau aku dan Chanyeol memata-matai Myungsoo?” ucap Eunji

“Mwo?? Sepertinya tidak usah Eunji-ah. Biarkan dia menjelaskan sendiri,aku pasti akan menunggu penjelasannya. Jika dia lebih bahagia dengan Woori,maka aku akan mundur..” jelas Naeun sambil menahan airmatanya.

“Ya! Son Naeun! Ah.. ani maksudku Kim Naeun! Sejak kapan kau menyerah seperti ini,eo? Kau harus bisa merebut Myungsoo dari tangan Woori. Kau harus bisa merebut hatinya. Jika kau tidak ingin menyesal belakangan..” bisakah? Bisakah aku merebut hatinya? Batin Naeun.


                                                ***


Naeun masih memikirkan perkataa Eunji kemarin ‘Kau harus bisa merebut Myungsoo dari tangan Woori. Kau harus bisa merebut hatinya. Jika kau tidak ingin menyesal belakangan..’ bagaimana? Bagaimana caranya merebut hati Myungsoo? Naeun masih memikirkan cara yang tepat untuk membuat Myungsoo mencintainya. Tidak ada salahnya mencoba bukan?

KREK

Terdengar suara pintu terbuka. Naeun melihat Myungsoo yang baru saja pulang dari acara ‘date’nya? Entahlah. Naeun menghirup nafasnya dalam. Myungsoo yang menatap Naeun dari ambang pintu dengan tatapan yang tidak dapat diartikan. Myungsoo berjalan kearahnya dengan gontai. Tunggu dulu.. apa Myungsoo mabuk? Batin Naeun. Naeun lalu berdiri dari tempat duduknya dan menghampiri Myungsoo yang hampir saja terjatuh. Naeun dapat menghirup bau bir di mulut Myungsoo.

“Myungsoo-ya.. kau mabuk?!” ucap Naeun.
Myungsoo mengeluarkan senyuman miringnya. “Bagaimana kencanmu dengan tiang listrik itu??” ucap Myungsoo yang masih merangkulkan tangannya di pundak Naeun.

“Ne? Tiang listrik?? Chanyeol maksudmu?” ucap Naeun.

“Berhentilah memanggil namanya! Panggil dia dengan tiang listrik saja!.. dan juga.. berhenti pergi bersamanya!!” bentak Myungsoo.

“Mwo?! Yah! Myungsoo , kau pikir kau siapa melarangku keluar dengan dia? Dia adalah sahabatku! Aku sangat nyaman saat aku berada didekatnya, dan juga.. dia selalu ada untukku! Tidak sepertimu yang selalu pulang malam berkencan dengan wanita lain. Kau pikir aku tidak mengerti kelakuanmu akhir-akhir ini? Kau anggap aku ini bodoh? Kau anggap aku in-“ bibir Myungsoo sudah mendarat di bibir Naeun.

“Mianhae..” ucap Myungsoo sambil menatap Naeun lekat.

“Mianhae.. aku tau aku ini bodoh.. Naeun-ah..” panggil Myungsoo sambil mendekatkan tubuhnya kearah Naeun. Naeun yang berusaha menghindar dari Myungsoo tetapi kini tubuhnya menatap tembok.

“Naeun-ah.. Nan(aku)...” Myungsoo semakin memajukan wajahnya kearah Naeun hingga membuat Naeun menutup matanya.

BRUUK

Naeun membuka matanya dan membesarkan matanya saat melihat Myungsoo tergeletak dilantai.

“OMO! Myungsoo! Kim Myungsoo! Ireona!” Naeun menggoyang-goyangkan tubuh Myungsoo tetapi nihil. Myungsoo tidak kunjung juga bangun. Naeun pun dengan terpaksa membopong tubuh Myungsoo ke kamar mereka.

Saat tiba dikamar, Naeun membaringkan tubuh Myungsoo ke kasur. Naeun menatap Myungsoo lekat.

Tes

Tes

Airmata Naeun membasahi pipinya dan juga pergelangan tangan Myungsoo. Saat Naeun ingin menuju ke kamar mandi tiba-tiba ada yang menahan lengannya.

“Kajima...” lirih Myungsoo

                                               
                                                                        TBC

Can I? Hate You? (Chapter 4)

Jumat, 10 Mei 2013







Main Cast : Son Naeun, Kim Myungsoo
Other Cast : Jung Eunji, Lee Howon (Hoya), Go Woori
Genre : Romance,sad,marrige life,school life,comedy
Ranting: PG-17

Maafkan aku,jika aku tidak bisa membencimu. Maafkan aku, aku terjatuh dalam pesonamu. Maafkan aku, karena di otakku hanya ada bayanganmu seorang. Maafkan aku jika aku sangat sulit untuk melepaskan dirimu dihatiku,melupakanmu,dan menghapus namamu di benakku.
Maafkan aku, aku.. mencintaimu Kim Myungsoo







Author Pov


Hari ini adalah hari pertama dimana Appa Myungsoo meliburkan Myungsoo untuk bekerja. Sebenarnya ia sangat senang dapat bertemu Naeun selama 1 minggu ini,ditambah lagi sabtu depan mereka akan berbulan madu. Myungsoo tersenyum mengingatnya. Kedua orangtua Myungsoo telah pergi meninggalkan Naeun dan Myungsoo sendiri ke Jepang, tujuannya agar mereka dapat berdua lebih lama.



Myungsoo menatap Naeun yang sedang sibuk memasakkan makanan untuk mereka berdua.



“Kau tidak akan memberikan 18 cabe lagi kan? Kau yang akan kusuruh tanggung jawab jika terjadi sesuatu pada perutku.” goda Myungsoo di sela-sela Naeun sibuk memasak.



“Tidak! Akan kumasukkan racun tikus didalamnya!” saut Naeun santai. Saat makanan sudah siap Naeun menyiapkannya kemeja makan.



“Suamiku.. ingat ini bintang lima loh.”Ucap Naeun sambil tersenyum kearahnya.



“Cih~ bintang lima??” ulang Myungsoo sambil mendesah kesal.



“Kalau kau tidak mau,tidak usah dimakan. Bereskan?” ucap Naeun santai.



“Kata siapa aku tidak mau? Lagipula aku ingin memakan masakan istriku yang cantik ini.”Ucap Myungsoo sambil ngewink-ngewink(?) genit-_-. Bulu kuduk Naeun berdiri seketika. Naeun membalas perkataan Myungsoo dengan senyuman yang dipaksa.



“Aaakkhh...” rintih Myungsoo.



“Ya.. w-waeyo?” ucap Naeun sedikit cemas.



“Sepertinya..t-tanganku terkilir..” ucap Myungsoo dengan nada kesakitan. “Naeun-ah.. suapi aku.. sepertinya tanganku tidak bisa berkerja dengan baik.”Lanjut Myungsoo. Naeun yang menyadari bahwa Myungsoo hanya mencari perhatian saja, dengan berat hati ia mengangguk mengiyakan permintaan Myungsoo. Ini juga salah satu trik untuk Naeun agar Myungsoo jatuh cinta kepadanya. Myungsoo yang tersenyum penuh arti karena Naeun menuruti permintaannya.



“Jinjjayo?? Baiklah.. aku mau makanan itu..itu...itu..” tunjuk Myungsoo. Naeun yang mulai mengambilkan makanan untuk Myungsoo dan Myungsoo mengamati Naeun dalam. Naeun mulai mendekatkan bangkunya ke bangku Myungsoo.



Myungsoo yang tersenyum sambil menatap Naeun. Myungsoo lalu membuka mulutnya kearah Naeun dan Naeun mulai menyupainya.



“Hmmm... kalau seperti ini,masakkan bintang lima namanya.”Ucap Myungsoo sambil tersenyum kepada Naeun.



“Ihh.. kalo itu sih mau lo aja-_-“ gumam Naeun kesal.



Naeun yang mulai menyuapi Myungsoo lagi...2 sendok...3 sendok... hingga makanannya habis.



“Ahh~ aku sangat kenyang. Sekarang giliranku menyuapimu.”Ucap Myungsoo.



“N-ne??” Naeun menaikkan alisnya bingung.



“Kau bahkan belum menyentuh makananmu Mrs.Kim , kau yang daritadi sibuk menyuapiku,jadi sekarang aku akan berbalas budi atas kebaikanmu.” Myungsoo mulai meraih satu sendok makan dan mengarahkannya ke Naeun.



“Cha~ buka mulutmu.”Ucap Myungsoo.



“Ya! Kau pikir a-“ ucapan Naeun terputus karena Myungsoo sudah memasukkan nasi didalamnya.



“Anak pintar.”Ucap Myunsoo seraya mengacak rambut Naeun lembut. Naeun yang menatap Myungsoo dengan tatapan kesal.



“Cha~ kita habiskan makanannya.”Ucap Myungsoo sambil tersenyum lagi (senyam-senyum aje bang-__-)



Naeun yang pasrah saat Myungsoo menyuapi Naeun. Aktivitas Myungsoo terhenti sejenak saat melihat nasi yang nemplok(?) di bibir Naeun. Tangan Myungsoo mendarat di bibir Naeun dan mengusapnya lembut. Naeun yang masih shock dengan perilaku Myungsoo barusan. Tiba-tiba Myungsoo mendekatkan wajahnya kewajah Naeun. Hingga akhirnya.....



Chu~



Myungsoo mencium bibir Naeun. Naeun yang masih membesarkan matanya tidak percaya. ‘Myungsoo menciumku? Apa ia menyukaiku? Apa ia mulai mencintaiku?’ pikir Naeun. Myungsoo yang mulai meraih tengkuk Naeun dan menciumnya lebih dalam. Naeun yang tadinya menegang, sekarang ia mulai memejamkan matanya menikmati ciuaman ini. Tangan Naeun mulai melingkar di leher Myungsoo dan membalas ciuman Myungsoo. Myungsoo tersenyum disela-sela ciumannya. Ia merasa beruntung karena memiliki Naeun.

Dengan berat hati Myungsoo mengakhiri ciumannya dan menatap Naeun lekat. Myungsoo yang kembali tersenyum menatap Naeun,sedangkan Naeun? Pipinya sangat merah sekarang. Malu? Iya dia sangat malu.



“Kau menikmatinya..... Mrs.Kim?” goda Myungsoo. ‘Sial!’ batin Naeun.



“Kau mulai menyukaiku? Ani.. atau kau mulai jatuh cinta padaku?” ucap Myungsoo dengan evil-smirknya.



“Tidak akan!” ucap Naeun berpura-pura sinis.



“Lalu.. mengapa kau membalas ciumanku tadi? Kalau kau membeciku kau seharusnya menamparku,menolak ciumanku tadi.”Ucap Myungsoo , Naeun menatap Myungsoo dengan tatapan yang tidak bisa dibaca. Ingin rasanya Naeun menangis sekarang, ‘mengapa? Mengapa kau mempermainkanku? Apa karena taruhan itu? Tuhan tolong.. aku tidak bisa.. aku tidak bisa seperti ini.. 


Tes



Tes



Airmata Naeun mulai menetes,kelopak mata Naeun tidak bisa berkompromi sekarang,berat rasanya menahan airmata ini. Naeun mulai menundukkan wajahnya agar Myungsoo tidak menyadari Naeun sedang menangis.



“Hey, Naeun.. kau kenapa?” tanya Myungsoo mulai cemas. Naeun mulai berlari meninggalkan Myungsoo sendiri. Naeun berlari keluar rumah,mencari tempat yang pas untuknya menyendiri.



“Hiks... Hiks... Babo! Babo!”tanpa melihat orang disekitarnya, Naeun tidak sengaja menabrak seseorang.



BRUK


“YA! Lo jalan pakek mata gak sih?? Buta apa lo??” bentak sang yeoja yang di tabrak Naeun tadi. Mata Naeun membesar saat mengetahui siapa yang ditabraknya. Go Woori. Naeun menatap Woori dengan tatapan shock.



“Eh! Lu denger gak sih? Jangan-jangan lo budek juga ya?” ucap Woori sinis. ‘dia tidak mengenaliku?’ batin Naeun.



“A-aahh... jwiseonghaeyo.. jeongmal jwiseonghaeyo..” ucap Naeun sambil membungkukkan badannya. Woori yang tertawa sinis menatap Naeun dan meninggalkan Naeun tanpa mengeluarkan sepatah kata pada Naeun.




Myungsoo berlari mencari Naeun “Naeun-ah.. Naeun-ah!” teriak Myungsoo memanggil Naeun.


“Hah! Kemana perginya wanita itu??” ucap Myungsoo kesal. Myungsoo yang terus berlari mencari Naeun. Langkahnya terhenti saat tiba di sebuah taman air mancur, ia melihat sosok Naeun yang duduk sambil menangis. Myungsoo yang semakin heran dengan Naeun. ‘Mengapa dia menangis?’ pikirnya. Myungsoo berjalan mendekati Naeun. Naeun yang tersadar ada seseorang yang berdiri dihadapannya, perlahan Naeun menatap seseorang itu. Airmatanya terhenti saat melihat Myungsoo berdiri dihadapannya. Myungsoo mulai membungkukkan badannya agar sejajar dengan Naeun. Myungsoo mengusap airmata Naeun dengan lembut “uljimayo..” ucap Myungsoo lembut. Naeun yang masih mematung menatap Myungsoo. Entah hatinya sangat hangat saat berada disisi Myungsoo,ingin rasanya saat ini Naeun memeluk Myungsoo, tapi ia sadar bahwa itu tidak akan mungkin ia lakukan.


Myungsoo mulai berdiri dan membungkukkan punggungnya kearah Naeun.


“Kajja.. kita pulang, cepat naiklah.” Pinta Myungsoo sambil memukul punggunya. Naeun yang bingung harus melakukan apa.


“Cepatlah, naik kepunggungku.” Pinta Myungsoo.Dengan ragu-ragu Naeun menaikkan tubuhnya kepunggung Myungsoo dan melingkarkan tangannya kepundak Myungsoo. Myungsoo tersenyum bahagia,karena baru kali ini ia dapat menggendong Naeun.


Saat sampai didepan rumah…



Myungsoo Pov


Kutatap Naeun yang membenamkan wajahnya di pundakku. Kutatap wajahnya yang tertidur pulas ,senyumku mengembara di wajahku. Kulankahkan kakiku menuju ke kamar, kubaringkan tubuhnya di kasur ku tatap wajahnya dalam “apa yang membuatmu menangis Mr.Kim?” bisikku padanya.

“Jaljayo..” ucapku lembut dan kukecup dahinya dalam.


***



Author Pov



Naeun bangun dari tidurnya,ia melihat kesebelahnya tidak ada siapa-siapa? Kemana Myungsoo? Apa dia sudah bangun? Pikirnya. Naeun melangkahkan kakinya menuju kebawah. Saat berada ditangga langkah Naeun terhenti melihat Myungsoo sedang memasak sesuatu. Naeun ragu untuk mendekati Myungsoo,ia takut jika Myungsoo bertanya soal kemarin. Myungsoo yang menyadari kehadiran Naeun lalu menatap Naeun. “Kau sudah bangun? Kemarilah.. aku sudah memasakkan makanan untukmu” ucap Myungsoo. Naeun dengan ragu mendekati Myungsoo perlahan.



“Kau masak apa?” tanya Naeun dengan wajah polosnya.



“Jjampong.. dulu keluarga kami selalu berpiknik dan memasak masakkan ini,dijamin kau akan ketagihan.” Jelas Myungsoo.



“Lalu.. sejak kapan kau bisa masak?” tanya Naeun dengan polosnya lagi. Myungsoo yang tersenyum mendengar pertanyaan Naeun.



“Kau menghinaku? Aku ini sangat handal memasak. Kau saja yang tidak tahu.” Ucap Myungsoo dengan bangganya. Naeun hanya tersenyum meremehkan.



“Kujamin makanannya tidak berbintang lima seperti punyaku.” Ucap Naeun dengan pedenya. Myungsoo hanya terkekeh mendengarnya.



“Nah~ makanannya sudah jadi, wah ini pasti sangat enak.” Ucap Myungsoo sambil menaruh makanannya ke meja. Myungsoo yang mulai mengambilkan makanan untuk Naeun.



“Cobalah..” ucap Myungsoo dengan senyuman terkecenya(?) Naeun yang menatap Myungsoo heran ‘sejak kapan dia berubah jadi ramah?’ pikir Naeun. Naeun yang mulai memakannya perlahan, Myungsoo yang memperhatikannya dengan penasaran “Eotteyo? Mashitayo?” ucap Myungsoo.

Naeun menjawab pertanyaan Myungsoo dengan mengeluarkan kedua jempolnya. Myungsoo tersenyum melihatnya Naeun pun ikut tersenyum bersama Myungsoo.



Saat mereka selesai sarapan mereka memutuskan untuk menonton televisi bersama.



“Naeun-ah..” panggil Myungsoo



“Ne?” saut Naeun



“Bolehkah aku bertanya sesuatu?” ucap Myungsoo. Naeun menatap Myungsoo dengan tatapan ragu-ragu.



“Tanya apa?” ucap Naeun dengan nada yang pelan. Naeun takut jika Myungsoo bertanya soal kemarin ‘Tuhan tolong.. semoga dia tidak bertanya soal kemarin.’ Pinta Naeun dalam hati



“Kemarin.. mengapa kau menangis? Apa yang membuatmu menangis? Apa ada sesuatu hal terjadi? Jelaskan padaku, Naeun-ah” ucap Myungsoo



DING!!


Naeun sangat bingung harus menjawab bagaimana, apa ia harus berkata jujur? Keringat dingin membasahi dahinya sekarang.



“Enggg.. i-itu..” Naeun yang masih berpikir mencari alasan yang tepat. Myungsoo yang masih setia menunggu jawaban Naeun.



“i-itu..” Naeun mulai menggigit bibir bawahnya. ‘duh alasan apa nin?’ batin Naeun.



DING!


Tiba-tiba sebuah lampu bolam menyala di atas kelapanya(?)



“Aku merindukan Appa dan Eomma!” ucap Naeun lantang.



“Mwo?? Hanya itu?? Hanya itu??” tanya Myungsoo tidak percaya.



“I-iya! Hanya itu! Wae?” ucap Naeun



“Hanya karena merindukan kedua orangtuamu kau sampai kabur kaya copet gitu???” ucap Myungsoo dengan tatapan tidak percaya.



“Memangnya tidak boleh??” ucap Naeun.



“Cih~ dasar wanita jadi-jadian.” Ucap Myungsoo.



“Mwo?!! Kau bilang apa?!!” bentak Naeun kesal.



“Wanita jadi-jadian. Kenapa? Problem getoh??” ucap Myungsoo.



PLETAK


“YAK!! IGE MWOYA?!!! Kau baru saja... menjitakku??” ucap Myungsoo kesal.



“Jika kau memanggilku dengan sebutan itu lagi,aku tidak segan-segan membunuhmu.” Ucap Naeun sambil mengeluarkan death-glarenya.




                                    ***




Hari ini Naeun dan Myungsoo memutuskan untuk berjalan-jalan menelusuri kota Seoul, karena mereka sangat bosan jika berada dirumah seharian.



“Sekarang kita kemana?” tanya Myungsoo.



“Emm.. aku haus,bagaimana kalau kita ke caffe itu saja? Aku ingin meminum sesuatu yang hangat. Ya..ya..ya..?” ucap Naeun sambil mengeluarkan aegyonya.



“Arrasseo..arrasseo.. kajja.” Ucap Myungsoo sambil menarik tangan Naeun.



KLINTING KLINTING...


Naeun dan Myungsoo memasukki caffe itu, seorang pelayan datang menghampiri mereka.



“Annyeonghaseyo.. mau pesan ap-“ kalimat pelayan tersebut terputus saat melihat Myungsoo. Myungsoo yang menatap pelayan ini dengan tatapan tidak percaya.



“Woo.. Go Woori?” ucap Myungsoo. Naeun yang menatap mereka berdua dengan tatapan heran.



“Kim Myungsoo?” ucap pelayan tersebut yang bernama Go Woori itu. Naeun merasa terasingkan sekarang.



“Myungsoo-ya...” panggil Go Woori dengan mata yang berkaca-kaca Woori pun memeluk Myungsoo tanpa izin terlebih dahulu. Naeun yang memandang mereka dengan tatapan tidak percaya,airmata Naeun menetes sedikit demi sedikit,Naeun menghapus airmatanya dengan kasar berusaha menahan tangisnya.



“Oppa.. jeongmal mianhae.. Oppa jebal.. jangan tinggalkan aku. Aku sangat mencintaimu oppa. Mian aku pernah meninggalkanmu, aku tau aku sangat bodoh. Jebal kembalilah..” ucap Woori sambil menangis dipelukkan Myungsoo. Myungsoo? Dia hanya memasang wajah datarnya. Ia menatap Naeun sekilas. Myungsoo mendorong Woori dengan kasar.



“Tidak bisakah kau lihat? Aku sudah memiliki Naeun sekarang.” Ucap Myungsoo dingin.



“M-mwo? Naeun?  Bukankah dulu kau membencinya? Bukankah dulu kau sering mencaci makinya dihadapanku? Jangan bohong Kim Myungsoo. Aku tau kau tidak menyukainya.” Ucap Woori

Myungsoo mengeluarkan senyuman miringnya.



“Aku tidak berbohong! Untuk apa aku berbohong? Dan kau tau, dulu memang aku sangat membenci Naeun. Tapi sekarang aku sadar,aku sangat mencintainya..” Myungsoo menatap Naeun dan menarik tangannya. “aku dan Naeun menjadi suami-istri sekarang. Puas? Sekarang permisi.” Ucap Myungsoo sambil menarik naeun ke mobil pergi dari caffe ini.



Sunyi... itulah keadaan Myungsoo dan Naeun saat di dalam mobil sekarang. Tidak ada satupun dari mereka yang angkat bicara. Naeun masik berpikir ‘apa mungkin yang dikatakan Myungsoo benar? Apa dia mencintaku? Apa dia benar-benar mencintaiku?’ pikir Naeun.



Naeun Pov


Kupandangi pemandangan kota Seoul di jendela pintu mobil. Kupandang Myungsoo sekilas,wajahnya berubah menjadi dingin sekarang. Saat tiba di rumah Myungsoo keluar dari mobil mendahuluiku tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Entah hatiku sakit melihatnya sedingin ini. Apa karena Woori? Apa dia masih memikirkan Woori? Mendengar nama Woori hatiku serasa teriris. Go Woori, seperti yang kalian tau dia adalah mantan pacar Myungsoo. Go Woori dialah yang dulunya mengisi hari-hari Myungsoo. Kulangkahkan kakiku menuju kamar, kulihat Myungsoo berdiri di balkon,kurasa dia sangat terpukul hari ini. Aku tidak mengerti banyak tentang hubungan mereka, karena itu hanya akan membuatku semakin sakit. Kuputuskan untuk meninggalkan Myungsoo sendiri di kamar. Ku baringkan tubuhku diatas sofa, kunyalakan tv-nya sambil menunggu Myungsoo turun dari kamarnya.



Author Pov


Saat beberapa menit kemudian Myungsoo turun dari kamarnya. Naeun tersenyum kearah Myungsoo



“Oh! Myungsoo-ya....” panggil Naeun dengan senyumannya, Myungsoo hanya menatapnya datar.



“Naeun-ah.. aku mau keluar sebentar. Bisakah kau tinggal dirumah sendiri?” ucap Myungsoo dengan nada sedikit dingin.



“O-oh.. hmm.. gwenchana.” Ucap Naeun sedikit kecewa. Myungsoo langsung pergi meninggalkan Naeun. Naeun yang menatap mobil Myungsoo mulai menjauh,entah  mengapa hatinya menyuruhnya untuk mengikuti Myungsoo. Naeun berlari mengejar mobil Myungsoo tapi terlambat, mobilnya sudah menjauh sekarang.



Tes



Tes



Airmata Naeun menetes perlahan, entah mengapa ia sangat kecewa saat ini. Entah mengapa Naeun berfikiran jika Myungsoo pergi menemui Woori. Naeun mulai berjalan gontai menuju rumahnya.



Naeun berjalan mondar-mandir di depan rumahnya menunggu Myungsoo. Bahkan Myungsoo pergi mulai dari jam 5 sore sampai jam 10 malam belum juga pulang. Saat Naeun berusaha menghubungi Myungsoo nomornya sedang tidak aktif. Perasaan cemas menyelimuti bayangan Naeun saat ini. ‘kemana dia? Apa malam ini Myungsoo tidak pulang?’ batin Naeun. ‘apa mungkin Myungsoo pergi menemani Woori? Apa mereka berkencan?’ batin Naeun.

“Hah~” Naeun mendesah berat. Naeun pun memutuskan menunggu Myungsooo di dalam hingga akhirnya Naeun tertidur.




BRUUM



Terdengar suara mobil diluar, Naeun pun membuka matanya perlahan. Myungsoo membuka pintunya dan berjalan ke kamar tanpa melihat Naeun. Naeun yang berusaha memanggilnya tapi Myungsoo mengacuhkannya.



“Ada apa dengannya?” gumam Naeun heran.



                        ***




Pagi harinya..


Naeun yang masih tertidur pulas di sofa, tiba-tiba ponsel-nya berdering



Ige museun iriya ireoke joheun nare


Ige museun iriya ireoke joheun nare

You! Baby i want you beautiful love (hey)

Wassup wassup tell me tell me wassup



Naeun menatap layar ponselnya “Jung Eunji”



“Yeobeoseyo..” ucap Naeun



“Yeobeoseyo.. ini Son Naeun kan? Kau masih mengingatku?” ucap Eunji



“Tentu saja.. Jung Eunji kan?” ucap Naeun



“Wah! Sudah lama sekali ya Naeun-ssi,aku sangat merindukanmu. Kau tau? Saat aku di Jepang teman-teman disana tidak seasik dirimu. Aku sangat merindukan tertawa,dan bertengkar bersamamu..” ucap Eunji. Naeun tersenyum mendengarnya



“Haha.. aku juga sangat merindukanmu Eunji-ssi. Sudah 3 tahun kita tidak bertemu.” Ucap Naeun



“Hmm.. majayo~ emm.. bagaimana kalau kita bertemu sekarang? Aku benar-benar merindukanmu Naeun-ssi.” Ucap Eunji



“Hmm.. boleh,dimana?” tanya Naeun



“Bagaimana kalau caffe di dekat sekolah kita dulu?” ucap Eunji



“Hmm.. oke.” Jawab Naeun



“Baiklah,aku akan menunggumu. Bye “ ucap Eunji mengakhiri percakapan mereka. Naeun yang baru menyadari semalam ia tertidur di sofa. Ia menatap selumut yang menutupinya ‘jadi kau masih memperdulikanku’ batin Naeun senang. Naeun menatap jam dinding menunjukkan pukul 07.00 KST. Mulut Naeun menganga “Ah! Bagaimana bisa aku bangun jam segini?! Pasti Myungsoo tadi membuat makanan sendiri.. hah aku memang istri yang tidak berguna.” Ucap Naeun sambil mencurutkan bibirnya. Naeun segera bergegas untuk pergi menemui Eunji.




At Caffe...



Eunji duduk di sebuah caffe menunggu teman lamanya. Saat Naeun sudah berada di ambang pintu caffe Eunji tersenyum kearah Naeun,Naeun pun membalas senyumannya.



“Mianhae.. aku terlambat.” Ucap Naeun menyesal.



“Ah! Gwenchanayo,kau hanya telat 5 menit Naeun-ssi.” Ucap Eunji sambil menunjukkan eye-smilenya



“Ohya bagaimana pernikahanmu dengan Myungsoo? Lancar-lancar saja?” ucap Eunji. Naeun hanya mengangguk mengiyakan pertanyaan Eunji.



“Bagaimana denganmu? Kau dan Hoya masih berhubungan?” tanya Naeun , Eunji sedikit mendesah mendengar pertanyaan Naeun.



“W-wae? A-apa kalian sudah..?” ucap Naeun dengan hati-hati agar tidak menyakiti hati sahabat lamanya ini.



“Ne.. kami sudah putus beberapa tahun yang lalu. Dia yang memutuskan hubungan kami secara sepihak, mungkin karena Hoya telah bosan denganku? Entah lah aku juga bingung.” Ucap Eunji dengan sedikit berkaca-kaca. Naeun menatap Eunji dalam dan menggenggam tangan Eunji.



“Tenanglah.. aku disini Eunji-ah.” Ucap Naeun sambil memeluk Eunji. Eunji sangat bangga memiliki sahabat seperti Naeun, tidak seperti teman lainnya yang akan bertanya ini itu membuat Eunji tidak nyaman.



“Gomawo Naeun-ah” ucap Eunji sambil melepaskan pelukan mereka.



“Cha~ untuk menghiburmu, bagaimana kalau kita pergi ke Lotte World?” ucap Naeun



“Emm.. ide bagus.. kajja!” ucap Eunji sambil menarik tangan Naeun menuju ke Lotte World. Mereka berdua menaiki wahana-wahana yang menyenangkan, mereka sangat menikmati hari ini.



“Whoa! Tadi itu seru sekali!” ucap Naeun histeris



“Hmm.. wanjeon daebak~” ucap Eunji yang tak kalah histeris



“Eunji-ah bagaimana kalau kita beli permen kapas itu? Sepertinya enak. Kajja” ajak Naeun.

Mereka tersenyum bersama sambil menikmati permen kapas mereka.



“Gomawo Naeun-ah.. hari ini aku sangat senang. Kau bahkan bisa membuatku melupakan Hoya. Jeongmal gomabda..” ucap Eunji



“Eiy.. tidak perlu berterimakasih seperti itu Eunji-ah. Aku ini adalah sahabatmu jadi sudah sepantasnya aku membantu sahabatku disaat dia susah.” Ucap Naeun sambil tersenyum kepada Eunji. Eunji pun memeluk Naeun dengan hangat “Kau memang sahabat terbaik..” ucap Eunji.



Ige museun iriya ireoke joheun nare


Ige museun iriya ireoke joheun nare

You! Baby i want you beautiful love (hey)

Wassup wassup tell me tell me wassup


Tiba-tiba ponsel Naeun berdering. Naeun membesarkan matanya saat melihat layar ponselnya “My Stupid Nampyeon” Naeun kembali tersenyum melihat ponselnya



“Yeobseoseyo..”



“Naeun-ah.. nanti malam aku akan pulang malam lagi. Kau tidak perlu menungguku,oke?” ucap Myungsoo dengan nada datarnya. Entah mengapa Naeun merasa ada yang berubah dari Myungsoo sepertinya Myungsoo menghindar dari Naeun? Entahlah Naeun sendiri juga tak tau.



“Hmm.. ne” Naeun lemas.



“Nuguji?” tanya Eunji kepada Naeun.



“Dari Myungsoo..” ucap Naeun sambil tersenyum kepada Eunji.



“Jinjjayo? Ada apa? Lalu mengapa wajahmu lemas seperti itu? Apa Myungsoo melakukan sesuatu?” ucap Eunji sedikit cemas.



“Aniyo.. tadi dia bilang akan pulang cepat. Maka dari itu aku malas,kau taukan aku masih saja sama seperti dulu membencinya.” Ucap Naeun berbohong, ia hanya tidak ingin membebani Eunji.



“Aigoo.. kau ini, bagaimana mungkin kau masih membenci Myungsoo? Kau tau Naeun, mungkin kau tidak akan percaya dengan perkataanku ini. Tapi sepertinya Myungsoo menyukaimu, menurutku sih. Soalnya dari gerak-geriknya sepertinya dia menyukaimu.” Jelas Eunji.



“M-mwo?” ucap Naeun tampak tak percaya.



“Kalau kau ingin mengetahui bagaimana perasaan Myungsoo kepadamu,kenapa tidak kau tanyakan saja.” Ucap Eunji. Menanyakannya? Yang benar saja. Naeun terlalu malu untuk menanyakannya.



***




At Home...


Naeun masih belum bisa tidur memikirkan Myungsoo, “sedang apa dia? Apa dia sudah makan? Apakah aku harus tidak menunggunya?” pikir Naeun. Naeun memondar-mandirkan badannya diatas kasur gelisah. Naeun sudah berusaha memejamkan matanya tapi tetap saja tidak bisa.



KREK


Terdengar suara seseorang membuka pintu dari bawah. Myungsoo , dia sudah pulang? Batin Naeun. Naeun yang berpura-pura tidur saat mendengar langkah kaki Myungsoo menuju pintu kamar mereka.



KREK


Myungsoo membuka pintu kamar mereka pelan, ia tersenyum melihat Naeun yang sudah tertidur. Myungsoo melangkahkan kakinya mendekati Naeun dan duduk disamping Naeun. Myungsoo mengusap rambut Naeun pelan. Pikiran Myungsoo banyak sekarang, terlebih lagi ia harus mengurus Woori akhir-akhir ini. Myungsoo sangat merindukan istrinya, ia merindukan saat-saat dimana dia bertengkar dengan Naeun. Myungsoo sangat frustasi, apa mungkin bulan madu sabtu depan akan berjalan lancar? Myungsoo sangat terbebani banyak fikiran. Ingin sekali ia berlama-lamaan dengan Naeun,tapi dia tidak bisa. Myungsoo mendekatkan wajahnya dengan Naeun dan mengecup dahi Naeun dalam dan meninggalkan Naeun menuju kamar mandi. Naeun membuka kelopak matanya dan menyentuh dahinya sambil tersenyum. Naeun menatap langit-langit di kamarnya, Naeun tadinya berfikir Myungsoo membencinya, ternyata ia juga menyukai Naeun? Apa yang dikatakan Eunji benar? Apa Myungsoo menyukaiku? Naeun semakin penasaran dengan perasaan Myungsoo sebenarnya.



                        ***




Pagi harinya..


Naeun sengaja bangun lebih awal agar dapat menyiapkan sarapan untuk Myungsoo. Ia tersenyum bahagia saat mengingat kejadian tadi malam. Naeun lagi-lagi memegangi dahinya sambil tersenyum gembira. Myungsoo yang baru saja turun dan mengamati Naeun heran.



“Ya! Kau kemasukan setan apa pagi ini? Sepertinya kau senang sekali..” ucap Myungsoo sambil duduk di meja makan.



“O-oh.. ani.. tidak ada apa-apa.” Ucap Naeun berusaha menutupi kesenangannya. Myungsoo berjalan mendekati Naeun dan menyentuh dahi Naeun.

“Nih.. disini.. dari tadi kau menyentuh dahimu dan senyam senyum gajelas Mrs.Kim” ucap Myungsoo ‘akhirnya kau kembali seperti Myungsoo yang kukenal’ batin Naeun.



“Aku hanya sedang bahagia saja..” ucap Naeun sambil tersenyum lagi.



“Ckck..yeoja jadi-jadian” guman Myungsoo sambil kembali ketempat duduknya.



“Mwo??” bentak Naeun sambil menunjukkan death-glarenya



“Apa??” ucap Myungsoo dengan tampang sok polos.

Akhirnya pun mereka memutuskan untuk menunda argumentasi mereka,karena perut mereka sudah meronta-ronta kelaparan.



“Myungsoo..” panggil Naeun



“Hemm?” ucap Myungsoo tanpa menatap Naeun. Naeun yang mengembungkan pipinya kesal.



“Myungsooo..!” panggil Naeun sedikit keras



“Mwo??” akhirnya Myungsoo menatap Naeun. Naeun pun mulai tersenyum kearahnya



“Hehe.. Ohya, sebenarnya kenapa akhir-akhir ini kau pulang malam terus?Bukankah kau dilibur kerjakan oleh abeoji?” ucap Naeun penasaran



“Hmm.. memangnya kenapa? Apa aku tidak boleh pergi sesuka hatiku?” tanya Myungsoo



“B-bukan seperti itu..” kalimat Naeun terputus “Aku pergi kemana,itu urusanku! Mengerti?” ucap Myungsoo sedikit keras. Ia hanya malas jika membahas masalah itu, terlalu banyak beban difikirannya. Naeun tersentak dengan perilaku Myungsoo.



“O-oh..geure~” ucap Naeun dengan berpura-pura tegar. Myungsoo yang menatap Naeun dengan wajah sedikit menyesal ‘mianhae Naeun-ah’ batin Myungsoo




                                   

                                         TBC