EXO FF - How Long I Must to be Patient

Selasa, 19 Maret 2013


Genre    : Sad,romance,marrige life
Ranting  : PG-17
Length   : Oneshot
Main Cast : - Oh Sehun
                  - Kim Hyeri (OC)
                  - Jung Yura


Kurelakan cintaku padamu.. Aku rela menunggumu... Menunggu cintamu yang mungkin suatu saat kau membalas cintaku... Entah kapan... Aku juga tidak tahu, tapi satu hal yang harus kau ketahui.. Aku sangat mencintaimu sampai kapanpun Oh Sehun


Hyeri Pov
Hari ini adalah hari dimana Oh Sehun mempersuntingku, mempersatukan cinta kita berdua dengan sebuah pernikahan yang indah. Aku tau sebenarnya pernikahan ini tidak mempersarukan cintaku dan dia, melainkan hanya aku. Hanya aku lah yang mencintainya. Aku tau pernikahan ini sedikit egois. Tapi, bolehkah aku sedikit egois? Bolehkah aku berusaha untuk membuatnya mencintaiku? Bolehkah? Aku tau aku sedikit kekanak-kanakkan. Tapi aku juga ingin  merasakan sebuah pernikahan yang kudamba-dambakan dengan sang pangeran disebelahku ini Tuhan. Aku ingin membahagiakannya meskipun sulit. Meskipun sesulit apapun aku akan tetap berusaha semampuku hanya untuknya. Untukmu Oh Sehun.

Aku disini duduk disebelahnya,namja idamanku sejak aku umur 5 tahun. Ya,aku mengenalnya sejak kecil, dia namja disebelahku ini adalah teman kecilku sekaligus cinta pertamaku. Sungguh beruntungnya diriku ini Tuhan dapat menjadi pendamping hidupnya. Kalau boleh Tuhan,berikanlah aku kesempatan untuk membuatnya bahagia.

Kutatap wajah 'dingin'nya dari samping,wajahnya yang mempesona,kulit susunya. Kutarik ujung bibirku membentuk senyuman. "Apa kau tidak capek memandangku terus? Eo?" aku tersontak mendengar suaranya. Oh Sehun. GLEK aku menelan air liurku gugup "a-ani.." kugaruk rambutku yang tidak gatal.
DEG! Kulihat dia menatapku, menatapku tajam. Seakan mengisyaratkan betapa bencinya dia denganku. Ingin rasanya aku menangis melihat tatapannya itu. Kualihkan pandanganku kedepan agar tidak melihat tatapan kejamnya itu yang membuat hatiku hancur.

Author Pov

"Sehun-ah.. Makanan sudah siap. Apa kau tidak lapar,eo? Daritadi kau hanya duduk sambil membaca koran,kau bisa terserang penyakit kalau kau tidak makan. Makanlah cepat aku menunggumu di meja makan,ne?" Ucap Hyeri sambil berjalan berusaha duduk dimeja makan tersebut.
"Kau pikir kau siapa? Kenapa kau mendadak mengaturku begitu,eo?! Kau pikir dengan menjadi istriku kau bisa mengatur-ngaturku?!!" Bentak Sehun. Hyeri tersontak melihat suaminya berperilaku seperti itu.
"A-aniya.. Bukan maksudku seperti itu, a-aku hanya.." kata-kata Hyeri terpotong " Hanya? Hanya apa?! Ck, kau tau usahamu dari dulu sampai sekarang tidak akan mempan! Asal kau tau satu hal! Aku tidak peduli kau memperhatikanku atau tidak,aku tidak peduli kau mencintaiku atau apapun itu! AKU.. SAMPAI KAPANPUN TIDAK AKAN PERNAH MENCINTAIMU KIM HYERI!!" bentak Sehun sambil meninggalkan Hyeri yang masih mematung. Hyeri tak dapat bergeming sedikitpun. Tes... Tes... Tak sadar airmata Hyeri mengalir deras. Ia tau ia sangat egois sampai sejauh ini. Hati kecil Hyeri benar-benar merasa bersalah. Tapi disisi lain ia akan tetap menjalani pernikahan ini. Karena perintah orangtuanya. Benar,pernikahan ini adalah sebuah perjodohan belaka. Maka dari itu Sehun sangat membenci pernikahan ini, dan juga Hyeri. Pasalnya Sehun sampai putus dengan wanita yang ia cintai Jung Yura. Hubungannya terputus ditengah jalan akibat ulah kedua orangtuanya yang menyuruhnya menikah dengan Kim Hyeri. Mau tidak mau ia menuruti kata kedua orangtuanya.

Sehun Pov

Aku sangat membenci wanita itu! Wanita yang sudah membuat hubunganku dengannya hancur. Dasar kekanak-kanakkan! Ingin rasanya aku kabur dari rumah ini dan meninggalkannya sendirian. Tapi aku adalah lelaki,jadi aku harus bertanggung jawab. "Hahh~" kuhembuskan nafasku untuk mengontrol emosiku.
Kulihat wallpaper di handphoneku terlihat wajah cantiknya,wajahnya yang imut,matanya yang tersenyum bahagia. Aku hanya dapat tersenyum getir mengingat hubunganku dengannya.
Jung Yura.. Mianhae..


Author Pov

Sudah lewat 3 hari pernikahan Oh Sehun dan Kim Hyeri. Kehidupannya tidak yang seperti yang dibayangkan. Malah sebaliknya. Hyeri hanya sebagai pesuruh Sehun saja dirumah ini. Sehun yang sering pulang malam,mabuk-mabukkan,bahkan sering membawa wanita lain. Hati Hyeri terasa seperti disobek-sobek saat Sehun bersama wanita lain,bukan hanya itu, Sehun tidak pernah menganggap Hyeri sebagai Istri tetapi hanya sebagai 'pembantu'. Miris memang hidup Hyeri. Meskipun itu Hyeri tetap bahagia hidup bersama namja yang sangat dicintainya itu Oh Sehun.

"Sehun-ah,hari ini hari minggu,bisakah kau menemaniku untuk berjalan-jalan?" pinta Hyeri.

"Tidak bisa,aku ada acara" saut Sehun.

"Jebal... sekalii saja. Hanya sebentar" pinta Hyeri lagi.

"AKU BILANG TIDAK YA TIDAK!" bentak Sehun sambil berjalan meninggalkan Hyeri.

"Oh~ geure.. baiklah kalau begitu. MAAF AKU MENGGANGGUMU SEHUN-AH" teriak Hyeri kepada Sehun yang sudah menjauhinya. Hyeri berusaha menahan tangisannya ini.

"Hahhh~ kau harus kuat Hyeri-ah! Fighting!" senyuman Hyeri kembali lagi. Ia akhirnya berjalan menelusuri kota Seoul sendirian. Di sepanjang jalan ia melihan sepasang kekasih yang berjalan bahagia. Hati kecil Hyeri terkadang sakit melihat adegan tersebut. Selama pernikahannya ini ia tidak pernah bermesraan dengan suaminya. Tes.. Airmata Hyeri menetes "Mwoya?! Apa yang kau lakukan Hyeri-ah.. Uljima. Kau kan wanita yang kuat! Kau harus kuat Hyeri-ah" ucap Hyeri pada dirinya sendiri. Hyeri berjalan menuju tempat cafe untuk menghangatkan dirinya.

"Ahjussi, aku pesan cappuccino 1 ya" ucap Hyeri.

"Ne agassi~ tunggu sebentar" ucap sang pelayan.

Klinting~ Klinting...

Terdengar suara orang yang memasuki cafe ini, Hyeri menatap kedua orang seperti pasangan kekasih yang dilihatnya tadi. Ia merasa tidak asing dengan wajahnya. Tentu saja, dia adalah suaminya sendiri. Hyeri berusaha menyembunyikan wajahnya agar Sehun tidak menyadari keadaannya dicafe ini.

Hyeri Pov

DEG! Bukankah itu Oh Sehun? Dia bersama wanita lagi? Bukankah dia bilang ada acara? Apakah ini acaranya? Berduaan dengan wanita lain? Tuhan kuatkanlah hambamu ini Tuhan kuatkanlah hambamu ini agar tidak menangis disini Tuhan. Kulihat Sehun duduk dibelakangku. Aku berusaha menyembunyikan wajahku agar ia tak menyadari keberadaanku disini.

"Oppa~ bagaimana hubunganmu dengannya?" saut wanita itu.

"Dengannya? Hyeri maksudmu? Tsk... Tidak ada hebatnya! Dia payah! Kau tau Yura-ya sampai kapanpun aku hanya mencintaimu seorang,karena wanita itu hubungan kita jadi seperti ini bukan? Kau tau aku hampir gila karena kehilanganmu dikehidupanku. Aku sangat mencintaimu Yura-ya,yang aku inginkan hanya menikah denganmu. Bukan dengan wanita seperti dia." Jadi... Wanita ini? Tuhan apakah aku penghalang Tuhan? Apakah aku pembawa sial dimata Sehun? Tak bisakah Sehun melupakan gadis itu? Tak bisakah Sehun mencintaiku? Aku sangat egois,aku tau Tuhan. Tapi izinkan aku,semasa hidupku ini untuk merasakan cintanya tuhan.

"Oppa~ kau tidak boleh berbicara seperti itu,bagaimanapun juga,dia adalah istrimu sekarang. Kau harus membahagiakannya. Lupakan tentang kita. Kita sudah tidak ada sekarang. Yang ada hanyalah Kau dan Hyeri. Kau harus memikirkan masa depanmu dengannya oppa" saut Wanita itu

"Ani! Andwae! Aku tidak bisa melupakanmu Yura-ya.. Aku mencintaimu" JLEB! Beribu-ribu pisau yang menghantam hatiku ini. Tes.. Tes.. airmataku mengalir deras. Kubungkam mulutku untuk tidak membuat suara isakkan.

"Aku juga mencintaimu oppa, tapi.. mau bagaimana lagi? Kita tidak bisa seperti ini oppa,lupakanlah aku. Bukalah lembaran yang baru dengannya. Aku yakin lama-kelamaan kau akan melupakanku."

"Tidak! Kau pikir semudah itukah aku melupakanmu Yura-ya, tidak bisakah kita mengulangnya lagi?"

"Mengulangnya lagi?! Lalu aku menjadi kekasih gelapmu dan tersakiti ? Begitukah yang kau inginkan?!"
 Kulihat Sehun membesarkan matanya. Tuhan sejahat itukah aku? Sampai-sampai kau melihatkanku pertunjukkan menyakitkan ini? Maafkan aku Sehun-ah. Aku memang kejam.


Author Pov

"Mengulangnya lagi?! Lalu aku menjadi kekasih gelapmu dan tersakiti ? Begitukah yang kau inginkan?!"
 Sehun diam seribu kata. Benar apa yang dikatakan Yura. Sehun bingung harus bagaimana lagi. Ia tak ingin kehilangan wania yang berhaga dikehidupannya ini.

Sudah 5 hari Sehun dan Yura memutuskan hubungannya lagi. Sehun hanya termenung merenungi hidupnya.

"Sehun-ah.. Gwenchana?" tanya Hyeri cemas

"Hmm" ucap Sehun.

"Jinjjayo? Kau sangat panas Sehun-ah" ucap Hyeri sambil memegang dahi Sehun

"Aku bilang aku tidak papa! Ya Tidak apa-apa!" ucap Sehun sambil meninggalkan Hyeri.
Tiba-tiba.

BRUK!!!

"SEHUN-AH!!!"


Hyeri Pov

Kutatap wajahnya. Hatiku perih melihat Sehun yang terus-terusan termurung seperti ini. Tuhan aku sungguh manusia kejam didunia. Aku benar-benar egois! Tentu saja Sehun sangat membenciku dari kecil. Aku memang kejam! Maafkan aku Sehun-ah. Aku benar-benar jahat. Jika memang kau bahagia tanpa ada aku disisimu maka aku akan pergi dari kehidupanmu Sehun-ah. Asalkan kau bahagia.


Sehun Pov

"akgh" kepalaku pusing sekali. Kukerjapkan kedua mataku. Aku berda dikamar. Kupegang sebuah kompres hangat yang berada di dahiku ini. Aku berjalan menelusuri rumah ini untuk mencari udara segar. Kenapa sepi sekali? Kemana wanita itu? Mengapa aku memikirkan wanita menyebalkan itu?! Cih~ muak rasanya mengingatnya. Kuputuskan untuk tidur kembali kekamar.

Cahaya matahari menyinari kulitku. Aku terbangun kulihat kasur disebelahku masih kosong. Sekarang sudah jam 6 pagi. Aku berjalan kedapur. Kenapa tidak ada makanan? Kemana wanita bodoh itu?!! Aish sungguh menyebalkan!

KRESEK 

Kulihat sebuah amplop berwarna putih,kubuka amplop itu perlahan.

From : Sehunnie my little prince


Sehun-ah,kuharap setelah aku menginggalkanmu kau sudah membaik,eo? Maafkan aku pergi tiba-tiba seperti ini. Aku sangat mengerti kau sangat tertekan akhir-akhir ini. Aku juga mengetahui apa penyebabnya. Maafkan aku Sehun-ah aku terlalu egois untuk ini semua. Yang aku inginkan hanyalah kebahagiaanku saja. Aku tidak pernah memikirkan kebahagiaanmu. Aku tau dari dulu kau membenciku. Kau tau Sehun-ah aku pernah bermimpi memiliki seorang anak lelaki. Dan itu adalah anak kita. Tapi aku rasa mimpiku ini sampai kapanpun tidak akan menjadi kenyataan. Dari dulu aku bertekat untuk membuat kau jatuh cinta denganku. Dari dulu aku menunggu.. menunggu seperti orang bodoh yang sudah mengerti jawabannya pasti akan sama. Pernah aku berfikir saat kita menikah kehidupan akan berubah,aku sempat mengira kau akan bisa mencintaiku, tetapi aku salah. Sebenarnya Sehun-ah pernikahan ini hanyalah paksaan dari kedua orangtuaku bukan orangtuamu. Jadi jangan kau salahkan kedua orangtuamu. Dan sebenarnya yang memaksa kedua orangtuaku adalah penyakit yang sudah menempel di dalam tubuhku ini Sehun-ah. Aku yakin kau tidak akan peduli tentang ini.Jadi intinya semua ini adalah salahku. Yaa sebenarnya aku ingin membahagiakanmu , tapi ternyata aku salah. Aku hanyalah benalu dikehidupanmu. Maafkan aku Sehun-ah aku sangat kejam. Aku menjadi penghalang antara hubunganmu dan Yura. Kalian sangat serasi. Yura wanita yang baik. Sangat baik,dia pantas menjadi pendampingmu. Bukan aku. Aku memang sungguh bodoh, tidak seharusnya aku datang dikehidupan kalian. Sekarang kau bebas Sehun-ah kau boleh memiliki Yura kembali.. Maaf aku slama ini menyusahkanmu. Tapi aku sangat bahagia jika hidup disisimu. Maaf karenaku, kau tidak bisa menjadikan Yura pendamping hidupmu.Aku akan menjamin aku tidak akan pernah muncul dihadapanmu selamanya. Terimakasih Sehun-ah berkat kau,hidupku menjadi berarti. Berbahagialah Sehun-ah.. Yeongwonhi Saranghaeyo <3

Kuremas kertas ini,ada perasaan yang mengganjal dihatiku saat menerima surat ini. Entah hatiku terasa sesak. Apakah aku sakit hati? Ia meninggalkanku seperti ini?


Kuputuskan untuk menghirup udara segar, kududuk dikursi taman yang cukup indah. Kulihat sosok wanita yang kukenal,wanita yang slama ini kurindukan.

"Yura-ya" sapaku

"O-oh.. A-annyeong" sapa Yura. Kuputuskan untuk memeluknya. Melemparkan rasa rinduku lewat pelukan ini.

"Se-sehun-ah" Yura melepaskan pelukan ini.

"Wae? Apa kau tidak merindukanku?" tanyaku

"Sehun-ah mianhae.. A-aku..."

"Chagiya~ Oh.. Annyeonghaseyo.. Joneun Park Chanyeolibnida^^ "

"Chagiya??" tanyaku bingung. Tidak menyangka secepat ini Yura menggantikan posisiku.

"Sehun-ah mianhae.. Aku sudah memiliki namjachingu" DEG! Betapa bodohnya aku dimata mereka. Kuputuskan untuk pergi kembali kerumah tanpa mengeluarkan sepatah katapun.


 Aku berjalan menuju kamarku. Disaat aku langkahku terhenti melihat ruangan. Entah dorongan apa aku ingin sekali melihatnya. Kubuka pintu ini perlahan. Mataku membesar. Kamar ini? Kapan dibangun seperti ini? Ini kamar untuk anak-anak. Kulangkahkan kakiku,kupandangi kamar ini. Bahkan sampai sibuknya aku,aku tak pernah menyadari Hyeri membuat seperti ini. Kamar untuk bayi. Kulihat lemarinya penuh dengan hiasan seperti akan mengadakan pesta. Bingung. Itulah yang kufikirkan. Kulihat ada sebuat amplop biru disana. Kubuka perlahan.

Haahh~ akhirnya selesai juga. Kamar ini kelak untuk anakku dan Sehun. Senang rasanya membuat kamar untuk bayiku kelak.Hahaha aku ini benar-benar bodoh. Terlalu banyak bermimpi. Entah apa tujuanku membuat surat ini. Aku juga tidak tau. Yang jelas saat aku bermimpi memiliki anak darinya aku langsung membuat kamar ini tanpa sepengetahuan Sehun. Aku yakin sampai kapanpun ia tak akan menyadari kamar ini. Sesekali aku tidur dikamar ini disaat Sehun sangat terganggu akan keberadaanku. Sempat aku merenungi diriku. Betapa bodohnya aku menunggu sesuatu yang tak mungkin terjadi. Andai saja semua dapat berjalan seperti mimpi.

Tes.. arimataku mengalir. Bodoh! Betapa bodohnya aku menyianyiakan wanita sepertimu. Maafkan aku Hyeri-ah. Aku memang nappeun namja. Semasa pernikahan aku tidak pernah menoleh sedikitpun kearahmu. Aku bahkan tidak menyadari perasaanku kepadamu. Maafkan aku Hyeri-ah. Kumohon kembalilah.


Author Pov

Sudah 2 Minggu Hyeri menghilang. Sehun sempat menyanyakan keberadaan Hyeri kepada orangtuanya,tapi hasilnya nihil. Sehunpun memutuskan untuk tinggal dengan eommanya. Karena ia merasa bahwa eommanya sedang membutuhkannya.

"Sehun-ah,bisakah kau mengantarkan eomma kerumah sakit? Eomma mau memeriksa keadaan eomma apakah membaik atau tidak." ucap Nyonya Oh.

"Ne eomma" jawab Sehun


Sesampai di Rumah Sakit

Sehun berjalan untuk membayar obat eommanya. Tiba-tiba ia melihat Hyeri dengan seorang perawat, wajah Hyeri yang ceria berubah menjadi pucat. Badannya menjadi kurus. Sehun membesarkan matanya melihat kondisi Hyeri yang sangat memprihatinkan. Sehun ingin menyapanya tapi lidah ini rasanya kelu,tidak dapat berbicara sama sekali. Hyeri yang menyadari dipandangi oleh seseorang langsung memandang orang tersebut. Hyeri bergelonjak ia ingin sekali memeluk namja didepannya ini.Tapi ia hapus semua keinginannya.Hyeri berusaha untuk tidak egois,mengingat janjinya untuk 'tidak akan pernah muncul dihadapannya lagi untuk selamanya' Hyeri langsung pergi dengan kursi rodanya meninggalkan sang perawat tersebut. Sehun yang menyadarinya denga sigap berlari mengejar Hyeri dan menahannya dipelukkannya.

"Mianhae.. Mianhae Hyeri-ah kau jadi seperti ini. Maafkan aku Hyeri-ah aku memang nappeun namja! Maafkan aku hidupmu menjadi seperti ini" kata-kata Sehun membuat Hyeri menangis menjadi-jadi. Mengingat hidupnya yang tinggal beberapa hari lagi.

Hyeri dan Sehun duduk ditaman rumah sakit tersebut.

"Sehun-ah.. Kalau boleh tau.. Mengapa kau kemari?"

"Hmm.. aku mengantarkan eommaku berobat disini. Wae?"

"Aniya~ aku hanya kaget saja,tiba-tiba kau disini. Mmmm lalu.. Bagaimana? Hubunganmu dengan Yura? Apakah kalian membaik?" wajah Sehun berubah menjadi dingin seketika. Hyeri yang menyadari itu langsung menundukkan kepalanya.

"Kalau kau tidak ingin membicarakannya tidak apa-apa kok"

"Dia sudah memiliki namjachingu" mata Hyeri membesar tidak percaya.

"N-ne?? Namjachingu? Lalu? Kau? Apa kau baik-baik saja?" Hyeri menatap wajah Sehun. Perih hati Hyeri menatap Sehun yang tidak karuan seperti sekarang. rasanya ia ingin memutar waktu untuk tidak pernah ada dikehidupannya. Karena Hyeri hidup Sehun menjadi seperti ini. Tak terasa airmata Hyeri mengalir

"Mianhae Sehun-ah.. Akibat pernikahan ini kau harus menanggung sakit hati seperti ini. Aku sungguh bodoh membiarkan kau tersakiti seperti ini. Maafkan aku Sehun-ah.. Aku tau kata maafku ini tidak akan mampu mengobati luka hatimu kepada Yura. Maafkan aku.. A-ak"

CHUP~

Sehun mencium bibir Hyeri pelan,dan lembut. Hyeri membesarkan kedua matanya tidak percaya. Ia ingin menangis sekencang-kencangnya.
Sehun menyadari airmata Hyeri semakin menjadi-jadi, ia malah memperdalam ciumannya dengan melumat bibirnya. Hyeripun memejamkan matannya menghentikan aksi menangisnya. Dan membalas ciuman yang diberikan Sehun. Semakin dalam ciuman tersebut Sehun semakin melumat bibir Hyeri dengan kasar. Dan memulai memaksa Hyeri membuka mulutnya dan bertukaran silva. Hyeri yang kehabisan oksigen mengakhiri ciuman tersebut dengan mendorong lengan Sehun.
Hening seketika. Tidak ada yang angkat bicara.

"Eheem" Sehun merasa gugup dengan kelakuannya tadi.

"Hyeri-ah" Panggil Sehun

"Ne?"

"Aku ingin mengatakan sesuatu kepadamu"

"A-apa itu?" Hyeri sangat gugup kali ini. Entak perasaan apa yang membuat Hyeri gugup.

"Aku... Aku mencintaimu Hyeri-ah.. Aku tau aku bodoh baru menyadari perasaan itu sekarang,tapi maukah kau mengulangi ini semua dari awal? Istriku" ucap seyun sambil tersenyum hangat.

"M..mianhae Sehun-ah. Aku tidak bisa"

 "Wae? Apa alasannya?"

"Apa kau tidak melihat kondisiku ? Hidupku tidak akan lama lagi. Jika aku menerimamu aku hanya menyakitimu Sehun-ah. Aku bukanlah wanita yang tepat untukmu. Aku hanyalah cinta sementara bagimu Sehun-ah. Karena sebentar lagi ajal akan menjemputku Sehun-ah. Mianhae.." Hyeri beranjak meninggalkan Sehun. Langkah Hyeri terhenti karena ada seseorang yang menahannya.

"Tidak bisakah kau memberikanku kesempatan untuk membahagiakanmu,menjadikanmu selayaknya istri? Hyeri-ah jebal,aku benar-benar mencintaimu. Berilah aku kesempatan." pinta Sehun.

"Sehun-ah a-aku.." tangan Sehun yang hangat mendarat dipipi Hyeri mengusap pelan airmatanya. mencium puncak kepalanya. Mencium aroma kepala Hyeri.

"Percayalah padaku Hyeri-ah. Kau ingin aku bahagia bukan? Aku bahagia jika berada disisimu."


Sudah 6 hari Sehun sering menjenguk Hyeri. Bahkan sampai menginap. Hari ini pun Sehun menginap.

Sehun yang tertidur pulas disamping Hyeri dan selang-selangnya. Hyeri membuka kedua kelopak matanya. Ia menatap wajah Sehun dalam. Hyeri sempat berdo'a agar Tuhan menghentikan waktunya sekarang. Hyeri ingin seperti ini terus. Entah setan apa yang membuat Hyeri ingin mengecup dahi sehun. Hyeri memejamkan matanya dan mengecup dahi Sehun penuh dengan kasih sayang. Tiba-tiba Sehun juga bergerak mengecup leher Hyeri. Hyeri membersarkan matannya "Ya-ya! Sehun-ah.." ucap Hyeri gugup. Sehun tetap menciumi leher Hyeri. Hyeri merasa risih dengan perilaku Sehun langsung mendorongnya.

"Ya! Waeyo?? Bukankah kita masih suami-istri? Apa aku salah melakukannya?" kesal  Sehun.

"B-bukan seperti itu.. a-aku hanya..."

"Hanya? Gugup maksudmu?" saut Sehun. Hyeri mengangguk pelan. Mengiyakan kata-kata Sehun. Sehun mendekatkan wajahnya dengan Hyeri.

"Kau percaya padakukan?" ucap Sehun. Hyeri hanya dapat menggangguk. Sehun tersenyum puas. Sehun mendekatkan  bibirnya ketelinga Hyeri "Gomawo" bisik Sehun sambil mengecup telinga Hyeri. Tiba-tiba Sehun mendekatkan wajahnya hingga ia mendapatkan bibir Hyeri yang lembut. Sehun mulai melumat bibir Hyeri begitu pula dengan Hyeri. Mereka saling melumat. Bahkan Sehun mulai menggigit bibir bawah Hyeri. Hyeripun membuka mulutnya membiarkan Sehun mengabsen gigi-giginya. Ciuman panas mereka semakin menjadi-jadi. Tangan sehun mulai bergerak merogoh pakaian Hyeri. Akhirnya merekapun melakukannya dirumah sakit tersebut.

Sehun menatap wajah Hyeri sangat cantik. Menapa ia tak menyadari bahwa Hyeri sangat cantik. Betapa bodohnya aku itulah yang berada dibenak Sehun.


Sudah berhari-hari hubungan Sehun dan Hyeri membaik. Akan tetapi kondisi Hyeri malah sebaliknya. Terkadang Hyeri merasa bingung dengan hidupnya ini. Mengapa disaat ia mulai menjauhi dan melupakan Sehun Tuhan memberikan penyakit mematikan seperti ini? Mungkin memang Hyeri hanyalah cinta sesaat untuk semasa hidupnya ini. Hyeri yakin disaat Hyeri tidak ada Sehun sudah memiliki penggantinya. Tapi memang harusnya seperti itu.

Hari demi hari,hari mendekati hari kematian Hyeri, entah mengapa Hyeri semakin hari semakin rapuh.

"Sehun-ah.." panggil Hyeri

"Hmmm?" saut Sehun

"Aku ingin jalan-jalan keluar,aku ingin keluar dari rumah sakit ini, maukah kau menemaniku?" pinta Hyeri

"Hmm.. Tentu saja" jawab Sehun.

Mereka berjalan-jalan ke Lotte World memandang indahnya kota Seoul. Menaiki wahana,dan bersenang-senang bersama.

"Sehun-ah~ aku kekamar kecil dulu ya. Tunggu aku disini , oke?" ucap Hyeri

"Arrasseo. Cepat kembali,eo?" ucap Sehun.

"Oke" jawab Hyeri. Sebenarnya Hyeri kekamar kecil karena kondisinya yang mulai memburuk. Pengelihatannya memburam. Kepalanya sangat pusing. Ia berusaha mengambil obat-obatan yang ada di tasnya tersebut.


Sehun Pov

Kutunggu Hyeri yang sedang kekamar kecil, aku sangat mengkhawatirkanya. Entah perasaanku tidak enak sekarang.

"Sehun-ah~" hah~ Hyeri-ah. Kutolehkan wajahku ke sumber suara. "Hyer..." ternyata aku salah dia Yura. Mau apa dia?. "Oppa~" tiba-tiba dia memeluku sambil menangis. Entah ada perasaan mengganjal melihat Yura menangis seperti ini. Hatiku hancur meliharnya mengangis. Aku bingung disisi lain aku mencintai Hyeri tapi disisi lain aku masih mencintai Yura. Arghhh aku sungguh tak mengerti.

"Yura-ya uljima.." kuusap airmatanya kutatap wajahnya dalam. Ada perasaan rindu didalam hatiku. Aku merindukan matanya,senyumnya,candanya. Aku merindukanmuy Yura-ya.

"Oppa~ mianhae.. atas perilakuku kemarin. Aku hanya membalas perasaanku saat kau bersama Hyeri. Aku hanya ingin kau merasakan bagaimana perasaanku jika melihat kekasihnya menjadi milik orang lain. Sebenarnya aku dan Park Chanyeol hanya sandiwara oppa. Kuharap kau mengerti." jelas Yura.

"Ne~ oppa mengerti. Kau tau oppa sangatlah merindukanmu Yura-ya" entah setan apa yang membuatku berkata seperti itu. Seharusnya aku marah kepadanya. Tapi sampai kapanpun aku tidak akan bisa marah terhadapnya.

"Oppa~" Tiba-tiba saja Yura mendekatkan wajahnya,lalu wajah kamu saling berdekatan. Aku bisa merasakan deru nafasnya. Lalu nafas kamu bersatu hingga akhirnya.... CHUP.... Maafkan aku Hyeri-ah

Hyeri Pov

Betul dugaanku. Cinta Sehun tidaklah nyata. Betapa bodohnya aku Tuhan. Aku memang benar-benar bodoh. Jatuh kelubang yang sama. Aku berlari sekuat tenagaku. Tak beduli orang berpandangan apa terhadapku pandanganku memburam,kepalaku makin sakit Tuhan ambillah nyawaku sekarang. Aku tidak tahan lagi Tuhan.

BRUUKK


Author Pov

"Maafkan aku Hyeri-ah kumohon bangunlah Hyeri-ah..." Sehun menangis melihat kondisi Hyeri koma.
"Maafkan aku Hyeri-ah meninggalkanmu sendirian waktu itu.. Hyeri-ah aku mohon aku membutuhkanmu Hyeri bangunlah KIM HYERI" sehun berteriak-teriak tapi percuma semua ini tidak dapat mengubah segalanya.

2 hari melewati hari dimana Hyeri koma. Sehun yang masih setia menunggu Hyeri. 4 hari lamanya Sehun masih setia.. 6 hari Sehunpun masih setia.. 1 bulan kemudian..

"Dokter! Pasien sudah siuman dok!" ucap salah satu perawat.

Beberapa menit kemudian

"D-dokteerrhhh" lirih Hyeri yang masih lemah.

"Pelan-pelan nak, kau masih baru saja siuman." ucap Dokter

Hyeri beranjak dari tempat tidurnya ia sedang mencari lelaki yang ia butuhkan Oh Sehun. Ia memutuskan untuk meninggalkan rumah sakit dan berjalan keluar. Hyeri mendapatkan Sehun.. Sehun bersama... Yura? Hyeri menundukan kepalanya. Ia mengingat apa yang diceritakan Dokter barusan

Flashback On

"Dokter kau tau dimana Sehun?" ucap Hyeri

"Oh.. Lelaki yang sebulan lalu menjengukmu itu?"

"Sebulan lalu?"

"Iya sebulan yang lalu ia rajin menjengukmu tapi lama-kelamaan ia sudah jarang. Sudah sebulan ia tidak ada disini." jelas sang Dokter. Lalu? Kemana dia? Kenapa perasaanku tidak karuan?

Flashback Off


Hyeri Pov
Jadi.. Seperti ini? Hah~ Sehun-ah kenapa harus seperti ini. Jika kau lebih bahagia dengannya maka berbahagialah Sehun-ah. Dan... Selamat tinggal.. Saranghaeyo
Pengelihatanku semakin lama semakin gelap. Kurasa ini saatnya. Tuhan terimakasih atas kesempatan yang kau berikan kepadaku untuk dapat merasakan kasih sayangnya, walau hanya sesaat. Terimakasih Tuhan.. Terimakasih Oh Sehun..
Yeongwonhi Saranghaeyo

The end

3 komentar:

Unknown mengatakan...

Huaa.. sedih banget ceritanya..
Keep writing thor! Fighting!

Avrilia Rahma mengatakan...

Gilak, gw nangis bacanya njer :"(

Unknown mengatakan...

😨😨v😢