Main
Cast : Son Naeun, Kim Myungsoo
Other
Cast : Jung Eunji, Lee Howon (Hoya), Go Woori
Genre
: Romance,sad,marrige life,school life,comedy
Ranting:
PG-17
Maafkan
aku,jika aku tidak bisa membencimu. Maafkan aku, aku terjatuh dalam pesonamu.
Maafkan aku, karena di otakku hanya ada bayanganmu seorang. Maafkan aku jika
aku sangat sulit untuk melepaskan dirimu dihatiku,melupakanmu,dan menghapus
namamu di benakku.
Maafkan
aku, aku.. mencintaimu Kim Myungsoo
Author Pov
Hari ini adalah hari pertama
dimana Appa Myungsoo meliburkan Myungsoo untuk bekerja. Sebenarnya ia sangat
senang dapat bertemu Naeun selama 1 minggu ini,ditambah lagi sabtu depan mereka
akan berbulan madu. Myungsoo tersenyum mengingatnya. Kedua orangtua Myungsoo
telah pergi meninggalkan Naeun dan Myungsoo sendiri ke Jepang, tujuannya agar
mereka dapat berdua lebih lama.
Myungsoo menatap Naeun yang sedang
sibuk memasakkan makanan untuk mereka berdua.
“Kau tidak akan memberikan 18
cabe lagi kan? Kau yang akan kusuruh tanggung jawab jika terjadi sesuatu pada
perutku.” goda Myungsoo di sela-sela Naeun sibuk memasak.
“Tidak! Akan kumasukkan racun
tikus didalamnya!” saut Naeun santai. Saat makanan sudah siap Naeun
menyiapkannya kemeja makan.
“Suamiku.. ingat ini bintang lima
loh.”Ucap Naeun sambil tersenyum kearahnya.
“Cih~ bintang lima??” ulang
Myungsoo sambil mendesah kesal.
“Kalau kau tidak mau,tidak usah
dimakan. Bereskan?” ucap Naeun santai.
“Kata siapa aku tidak mau?
Lagipula aku ingin memakan masakan istriku yang cantik ini.”Ucap Myungsoo
sambil ngewink-ngewink(?) genit-_-.
Bulu kuduk Naeun berdiri seketika. Naeun membalas perkataan Myungsoo dengan
senyuman yang dipaksa.
“Aaakkhh...” rintih Myungsoo.
“Ya.. w-waeyo?” ucap Naeun
sedikit cemas.
“Sepertinya..t-tanganku
terkilir..” ucap Myungsoo dengan nada kesakitan. “Naeun-ah.. suapi aku..
sepertinya tanganku tidak bisa berkerja dengan baik.”Lanjut Myungsoo. Naeun
yang menyadari bahwa Myungsoo hanya mencari perhatian saja, dengan berat hati
ia mengangguk mengiyakan permintaan Myungsoo. Ini juga salah satu trik untuk
Naeun agar Myungsoo jatuh cinta kepadanya. Myungsoo yang tersenyum penuh arti
karena Naeun menuruti permintaannya.
“Jinjjayo?? Baiklah.. aku mau
makanan itu..itu...itu..” tunjuk Myungsoo. Naeun yang mulai mengambilkan
makanan untuk Myungsoo dan Myungsoo mengamati Naeun dalam. Naeun mulai
mendekatkan bangkunya ke bangku Myungsoo.
Myungsoo yang tersenyum sambil
menatap Naeun. Myungsoo lalu membuka mulutnya kearah Naeun dan Naeun mulai
menyupainya.
“Hmmm... kalau seperti
ini,masakkan bintang lima namanya.”Ucap Myungsoo sambil tersenyum kepada Naeun.
“Ihh.. kalo itu sih mau lo
aja-_-“ gumam Naeun kesal.
Naeun yang mulai menyuapi
Myungsoo lagi...2 sendok...3 sendok... hingga makanannya habis.
“Ahh~ aku sangat kenyang.
Sekarang giliranku menyuapimu.”Ucap Myungsoo.
“N-ne??” Naeun menaikkan alisnya
bingung.
“Kau bahkan belum menyentuh
makananmu Mrs.Kim , kau yang daritadi sibuk menyuapiku,jadi sekarang aku akan
berbalas budi atas kebaikanmu.” Myungsoo mulai meraih satu sendok makan dan
mengarahkannya ke Naeun.
“Cha~ buka mulutmu.”Ucap Myungsoo.
“Ya! Kau pikir a-“ ucapan Naeun
terputus karena Myungsoo sudah memasukkan nasi didalamnya.
“Anak pintar.”Ucap Myunsoo seraya
mengacak rambut Naeun lembut. Naeun yang menatap Myungsoo dengan tatapan kesal.
“Cha~ kita habiskan
makanannya.”Ucap Myungsoo sambil tersenyum lagi (senyam-senyum aje bang-__-)
Naeun yang pasrah saat Myungsoo
menyuapi Naeun. Aktivitas Myungsoo terhenti sejenak saat melihat nasi yang
nemplok(?) di bibir Naeun. Tangan Myungsoo mendarat di bibir Naeun dan
mengusapnya lembut. Naeun yang masih shock dengan perilaku Myungsoo barusan. Tiba-tiba
Myungsoo mendekatkan wajahnya kewajah Naeun. Hingga akhirnya.....
Chu~
Myungsoo mencium bibir Naeun.
Naeun yang masih membesarkan matanya tidak percaya.
‘Myungsoo menciumku? Apa ia menyukaiku? Apa ia mulai mencintaiku?’ pikir Naeun.
Myungsoo yang mulai meraih tengkuk Naeun dan menciumnya lebih dalam. Naeun yang
tadinya menegang, sekarang ia mulai memejamkan matanya menikmati ciuaman ini.
Tangan Naeun mulai melingkar di leher Myungsoo dan membalas ciuman Myungsoo.
Myungsoo tersenyum disela-sela ciumannya. Ia merasa beruntung karena memiliki
Naeun.
“Kau menikmatinya..... Mrs.Kim?”
goda Myungsoo. ‘Sial!’ batin Naeun.
“Kau mulai menyukaiku? Ani.. atau
kau mulai jatuh cinta padaku?” ucap Myungsoo dengan evil-smirknya.
“Tidak akan!” ucap Naeun
berpura-pura sinis.
“Lalu.. mengapa kau membalas
ciumanku tadi? Kalau kau membeciku kau seharusnya menamparku,menolak ciumanku
tadi.”Ucap Myungsoo , Naeun menatap Myungsoo dengan tatapan yang tidak bisa
dibaca. Ingin rasanya Naeun menangis sekarang, ‘mengapa? Mengapa kau
mempermainkanku? Apa karena taruhan itu? Tuhan tolong.. aku tidak bisa.. aku
tidak bisa seperti ini.. ‘
Tes
Tes
Airmata Naeun mulai
menetes,kelopak mata Naeun tidak bisa berkompromi sekarang,berat rasanya
menahan airmata ini. Naeun mulai menundukkan wajahnya agar Myungsoo tidak
menyadari Naeun sedang menangis.
“Hey, Naeun.. kau kenapa?” tanya
Myungsoo mulai cemas. Naeun mulai berlari meninggalkan Myungsoo sendiri. Naeun
berlari keluar rumah,mencari tempat yang pas untuknya menyendiri.
“Hiks... Hiks... Babo!
Babo!”tanpa melihat orang disekitarnya, Naeun tidak sengaja menabrak seseorang.
BRUK
“YA! Lo jalan pakek mata gak
sih?? Buta apa lo??” bentak sang yeoja yang di tabrak Naeun tadi. Mata Naeun
membesar saat mengetahui siapa yang ditabraknya. Go Woori. Naeun menatap Woori
dengan tatapan shock.
“Eh! Lu denger gak sih?
Jangan-jangan lo budek juga ya?” ucap Woori sinis. ‘dia tidak mengenaliku?’
batin Naeun.
“A-aahh... jwiseonghaeyo..
jeongmal jwiseonghaeyo..” ucap Naeun sambil membungkukkan badannya. Woori yang
tertawa sinis menatap Naeun dan meninggalkan Naeun tanpa mengeluarkan sepatah
kata pada Naeun.
Myungsoo
berlari mencari Naeun “Naeun-ah.. Naeun-ah!” teriak Myungsoo memanggil Naeun.
“Hah!
Kemana perginya wanita itu??” ucap Myungsoo kesal. Myungsoo yang terus berlari
mencari Naeun. Langkahnya terhenti saat tiba di sebuah taman air mancur, ia
melihat sosok Naeun yang duduk sambil menangis. Myungsoo yang semakin heran
dengan Naeun. ‘Mengapa dia menangis?’ pikirnya. Myungsoo berjalan mendekati
Naeun. Naeun yang tersadar ada seseorang yang berdiri dihadapannya, perlahan
Naeun menatap seseorang itu. Airmatanya terhenti saat melihat Myungsoo berdiri
dihadapannya. Myungsoo mulai membungkukkan badannya agar sejajar dengan Naeun.
Myungsoo mengusap airmata Naeun dengan lembut “uljimayo..” ucap Myungsoo
lembut. Naeun yang masih mematung menatap Myungsoo. Entah hatinya sangat hangat
saat berada disisi Myungsoo,ingin rasanya saat ini Naeun memeluk Myungsoo, tapi
ia sadar bahwa itu tidak akan mungkin ia lakukan.
Myungsoo
mulai berdiri dan membungkukkan punggungnya kearah Naeun.
“Kajja..
kita pulang, cepat naiklah.” Pinta Myungsoo sambil memukul punggunya. Naeun
yang bingung harus melakukan apa.
“Cepatlah,
naik kepunggungku.” Pinta Myungsoo.Dengan ragu-ragu Naeun menaikkan tubuhnya
kepunggung Myungsoo dan melingkarkan tangannya kepundak Myungsoo. Myungsoo
tersenyum bahagia,karena baru kali ini ia dapat menggendong Naeun.
Saat sampai didepan rumah…
Myungsoo Pov
Kutatap
Naeun yang membenamkan wajahnya di pundakku. Kutatap wajahnya yang tertidur
pulas ,senyumku mengembara di wajahku. Kulankahkan kakiku menuju ke kamar,
kubaringkan tubuhnya di kasur ku tatap wajahnya dalam “apa yang membuatmu
menangis Mr.Kim?” bisikku padanya.
***
Author Pov
Naeun bangun dari tidurnya,ia
melihat kesebelahnya tidak ada siapa-siapa? Kemana Myungsoo? Apa dia sudah
bangun? Pikirnya. Naeun melangkahkan kakinya menuju kebawah. Saat berada
ditangga langkah Naeun terhenti melihat Myungsoo sedang memasak sesuatu. Naeun
ragu untuk mendekati Myungsoo,ia takut jika Myungsoo bertanya soal kemarin.
Myungsoo yang menyadari kehadiran Naeun lalu menatap Naeun. “Kau sudah bangun?
Kemarilah.. aku sudah memasakkan makanan untukmu” ucap Myungsoo. Naeun dengan
ragu mendekati Myungsoo perlahan.
“Kau masak apa?” tanya Naeun
dengan wajah polosnya.
“Jjampong.. dulu keluarga kami
selalu berpiknik dan memasak masakkan ini,dijamin kau akan ketagihan.” Jelas
Myungsoo.
“Lalu.. sejak kapan kau bisa
masak?” tanya Naeun dengan polosnya lagi. Myungsoo yang tersenyum mendengar
pertanyaan Naeun.
“Kau menghinaku? Aku ini sangat
handal memasak. Kau saja yang tidak tahu.” Ucap Myungsoo dengan bangganya.
Naeun hanya tersenyum meremehkan.
“Kujamin makanannya tidak
berbintang lima seperti punyaku.” Ucap Naeun dengan pedenya. Myungsoo hanya
terkekeh mendengarnya.
“Nah~ makanannya sudah jadi, wah
ini pasti sangat enak.” Ucap Myungsoo sambil menaruh makanannya ke meja.
Myungsoo yang mulai mengambilkan makanan untuk Naeun.
“Cobalah..” ucap Myungsoo dengan
senyuman terkecenya(?) Naeun yang menatap Myungsoo heran ‘sejak kapan dia
berubah jadi ramah?’ pikir Naeun. Naeun yang mulai memakannya perlahan,
Myungsoo yang memperhatikannya dengan penasaran “Eotteyo? Mashitayo?” ucap
Myungsoo.
Saat mereka selesai sarapan
mereka memutuskan untuk menonton televisi bersama.
“Naeun-ah..” panggil Myungsoo
“Ne?” saut Naeun
“Bolehkah aku bertanya sesuatu?”
ucap Myungsoo. Naeun menatap Myungsoo dengan tatapan ragu-ragu.
“Tanya apa?” ucap Naeun dengan
nada yang pelan. Naeun takut jika Myungsoo bertanya soal kemarin ‘Tuhan
tolong.. semoga dia tidak bertanya soal kemarin.’ Pinta Naeun dalam hati
“Kemarin.. mengapa kau menangis?
Apa yang membuatmu menangis? Apa ada sesuatu hal terjadi? Jelaskan padaku,
Naeun-ah” ucap Myungsoo
DING!!
Naeun sangat bingung harus
menjawab bagaimana, apa ia harus berkata jujur? Keringat dingin membasahi
dahinya sekarang.
“Enggg.. i-itu..” Naeun yang
masih berpikir mencari alasan yang tepat. Myungsoo yang masih setia menunggu
jawaban Naeun.
“i-itu..” Naeun mulai menggigit
bibir bawahnya. ‘duh alasan apa nin?’ batin Naeun.
DING!
Tiba-tiba sebuah lampu bolam
menyala di atas kelapanya(?)
“Aku merindukan Appa dan Eomma!”
ucap Naeun lantang.
“Mwo?? Hanya itu?? Hanya itu??”
tanya Myungsoo tidak percaya.
“I-iya! Hanya itu! Wae?” ucap
Naeun
“Hanya karena merindukan kedua
orangtuamu kau sampai kabur kaya copet gitu???” ucap Myungsoo dengan tatapan
tidak percaya.
“Memangnya tidak boleh??” ucap
Naeun.
“Cih~ dasar wanita jadi-jadian.”
Ucap Myungsoo.
“Mwo?!! Kau bilang apa?!!” bentak
Naeun kesal.
“Wanita jadi-jadian. Kenapa?
Problem getoh??” ucap Myungsoo.
PLETAK
“YAK!! IGE MWOYA?!!! Kau baru
saja... menjitakku??” ucap Myungsoo kesal.
“Jika kau memanggilku dengan
sebutan itu lagi,aku tidak segan-segan membunuhmu.” Ucap Naeun sambil
mengeluarkan death-glarenya.
***
Hari ini Naeun dan Myungsoo
memutuskan untuk berjalan-jalan menelusuri kota Seoul, karena mereka sangat
bosan jika berada dirumah seharian.
“Sekarang kita kemana?” tanya
Myungsoo.
“Emm.. aku haus,bagaimana kalau
kita ke caffe itu saja? Aku ingin meminum sesuatu yang hangat. Ya..ya..ya..?”
ucap Naeun sambil mengeluarkan aegyonya.
“Arrasseo..arrasseo.. kajja.”
Ucap Myungsoo sambil menarik tangan Naeun.
KLINTING
KLINTING...
Naeun dan Myungsoo memasukki
caffe itu, seorang pelayan datang menghampiri mereka.
“Annyeonghaseyo.. mau pesan ap-“
kalimat pelayan tersebut terputus saat melihat Myungsoo. Myungsoo yang menatap
pelayan ini dengan tatapan tidak percaya.
“Woo.. Go Woori?” ucap Myungsoo.
Naeun yang menatap mereka berdua dengan tatapan heran.
“Kim Myungsoo?” ucap pelayan
tersebut yang bernama Go Woori itu. Naeun merasa terasingkan sekarang.
“Myungsoo-ya...” panggil Go Woori
dengan mata yang berkaca-kaca Woori pun memeluk Myungsoo tanpa izin terlebih
dahulu. Naeun yang memandang mereka dengan tatapan tidak percaya,airmata Naeun
menetes sedikit demi sedikit,Naeun menghapus airmatanya dengan kasar berusaha
menahan tangisnya.
“Oppa.. jeongmal mianhae.. Oppa
jebal.. jangan tinggalkan aku. Aku sangat mencintaimu oppa. Mian aku pernah
meninggalkanmu, aku tau aku sangat bodoh. Jebal kembalilah..” ucap Woori sambil
menangis dipelukkan Myungsoo. Myungsoo? Dia hanya memasang wajah datarnya. Ia
menatap Naeun sekilas. Myungsoo mendorong Woori dengan kasar.
“Tidak bisakah kau lihat? Aku
sudah memiliki Naeun sekarang.” Ucap Myungsoo dingin.
“M-mwo?
Naeun? Bukankah dulu kau membencinya? Bukankah dulu kau sering
mencaci makinya dihadapanku? Jangan bohong Kim Myungsoo. Aku tau kau tidak
menyukainya.” Ucap Woori
“Aku tidak berbohong! Untuk apa
aku berbohong? Dan kau tau, dulu memang aku sangat membenci Naeun. Tapi
sekarang aku sadar,aku sangat mencintainya..” Myungsoo menatap Naeun dan
menarik tangannya. “aku dan Naeun menjadi suami-istri sekarang. Puas? Sekarang
permisi.” Ucap Myungsoo sambil menarik naeun ke mobil pergi dari caffe ini.
Sunyi... itulah keadaan Myungsoo
dan Naeun saat di dalam mobil sekarang. Tidak ada satupun dari mereka yang
angkat bicara. Naeun masik berpikir ‘apa mungkin yang dikatakan Myungsoo benar?
Apa dia mencintaku? Apa dia benar-benar mencintaiku?’ pikir Naeun.
Naeun Pov
Kupandangi pemandangan kota Seoul
di jendela pintu mobil. Kupandang Myungsoo sekilas,wajahnya berubah menjadi
dingin sekarang. Saat tiba di rumah Myungsoo keluar dari mobil mendahuluiku
tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Entah hatiku sakit melihatnya sedingin
ini. Apa karena Woori? Apa dia masih memikirkan Woori? Mendengar nama Woori
hatiku serasa teriris. Go Woori, seperti yang kalian tau dia adalah mantan
pacar Myungsoo. Go Woori dialah yang dulunya mengisi hari-hari Myungsoo.
Kulangkahkan kakiku menuju kamar, kulihat Myungsoo berdiri di balkon,kurasa dia
sangat terpukul hari ini. Aku tidak mengerti banyak tentang hubungan mereka,
karena itu hanya akan membuatku semakin sakit. Kuputuskan untuk meninggalkan
Myungsoo sendiri di kamar. Ku baringkan tubuhku diatas sofa, kunyalakan tv-nya
sambil menunggu Myungsoo turun dari kamarnya.
Author Pov
Saat beberapa menit kemudian
Myungsoo turun dari kamarnya. Naeun tersenyum kearah Myungsoo
“Oh! Myungsoo-ya....” panggil
Naeun dengan senyumannya, Myungsoo hanya menatapnya datar.
“Naeun-ah.. aku mau keluar
sebentar. Bisakah kau tinggal dirumah sendiri?” ucap Myungsoo dengan nada
sedikit dingin.
“O-oh.. hmm.. gwenchana.” Ucap
Naeun sedikit kecewa. Myungsoo langsung pergi meninggalkan Naeun. Naeun yang
menatap mobil Myungsoo mulai menjauh,entah mengapa hatinya
menyuruhnya untuk mengikuti Myungsoo. Naeun berlari mengejar mobil Myungsoo tapi
terlambat, mobilnya sudah menjauh sekarang.
Tes
Tes
Airmata Naeun menetes perlahan,
entah mengapa ia sangat kecewa saat ini. Entah mengapa Naeun berfikiran jika
Myungsoo pergi menemui Woori. Naeun mulai berjalan gontai menuju rumahnya.
Naeun berjalan mondar-mandir di
depan rumahnya menunggu Myungsoo. Bahkan Myungsoo pergi mulai dari jam 5 sore
sampai jam 10 malam belum juga pulang. Saat Naeun berusaha menghubungi Myungsoo
nomornya sedang tidak aktif. Perasaan cemas menyelimuti bayangan Naeun saat
ini. ‘kemana dia? Apa malam ini Myungsoo tidak pulang?’ batin Naeun. ‘apa
mungkin Myungsoo pergi menemani Woori? Apa mereka berkencan?’ batin Naeun.
BRUUM
Terdengar suara mobil diluar,
Naeun pun membuka matanya perlahan. Myungsoo membuka pintunya dan berjalan ke
kamar tanpa melihat Naeun. Naeun yang berusaha memanggilnya tapi Myungsoo
mengacuhkannya.
“Ada apa dengannya?” gumam Naeun
heran.
***
Pagi
harinya..
Naeun yang masih tertidur pulas
di sofa, tiba-tiba ponsel-nya berdering
Ige
museun iriya ireoke joheun nare
Ige
museun iriya ireoke joheun nare
You! Baby
i want you beautiful love (hey)
Wassup
wassup tell me tell me wassup
“Yeobeoseyo..” ucap Naeun
“Yeobeoseyo.. ini Son Naeun kan?
Kau masih mengingatku?” ucap Eunji
“Tentu saja.. Jung Eunji kan?”
ucap Naeun
“Wah! Sudah lama sekali ya Naeun-ssi,aku
sangat merindukanmu. Kau tau? Saat aku di Jepang teman-teman disana tidak
seasik dirimu. Aku sangat merindukan tertawa,dan bertengkar bersamamu..” ucap
Eunji. Naeun tersenyum mendengarnya
“Haha.. aku juga sangat
merindukanmu Eunji-ssi. Sudah 3 tahun kita tidak bertemu.” Ucap Naeun
“Hmm.. majayo~ emm.. bagaimana
kalau kita bertemu sekarang? Aku benar-benar merindukanmu Naeun-ssi.” Ucap Eunji
“Hmm.. boleh,dimana?” tanya Naeun
“Bagaimana kalau caffe di dekat
sekolah kita dulu?” ucap Eunji
“Hmm.. oke.” Jawab Naeun
“Baiklah,aku akan menunggumu. Bye
“ ucap Eunji mengakhiri percakapan mereka. Naeun yang baru menyadari semalam ia
tertidur di sofa. Ia menatap selumut yang menutupinya ‘jadi kau masih
memperdulikanku’ batin Naeun senang. Naeun menatap jam dinding menunjukkan
pukul 07.00 KST. Mulut Naeun menganga “Ah! Bagaimana bisa aku bangun jam
segini?! Pasti Myungsoo tadi membuat makanan sendiri.. hah aku memang istri
yang tidak berguna.” Ucap Naeun sambil mencurutkan bibirnya. Naeun segera bergegas
untuk pergi menemui Eunji.
At
Caffe...
Eunji duduk di sebuah caffe
menunggu teman lamanya. Saat Naeun sudah berada di ambang pintu caffe Eunji
tersenyum kearah Naeun,Naeun pun membalas senyumannya.
“Mianhae.. aku terlambat.” Ucap
Naeun menyesal.
“Ah! Gwenchanayo,kau hanya telat
5 menit Naeun-ssi.” Ucap Eunji sambil menunjukkan eye-smilenya
“Ohya bagaimana pernikahanmu
dengan Myungsoo? Lancar-lancar saja?” ucap Eunji. Naeun hanya mengangguk mengiyakan
pertanyaan Eunji.
“Bagaimana denganmu? Kau dan Hoya
masih berhubungan?” tanya Naeun , Eunji sedikit mendesah mendengar pertanyaan
Naeun.
“W-wae? A-apa kalian sudah..?”
ucap Naeun dengan hati-hati agar tidak menyakiti hati sahabat lamanya ini.
“Ne.. kami sudah putus beberapa
tahun yang lalu. Dia yang memutuskan hubungan kami secara sepihak, mungkin
karena Hoya telah bosan denganku? Entah lah aku juga bingung.” Ucap Eunji
dengan sedikit berkaca-kaca. Naeun menatap Eunji dalam dan menggenggam tangan
Eunji.
“Tenanglah.. aku disini
Eunji-ah.” Ucap Naeun sambil memeluk Eunji. Eunji sangat bangga memiliki
sahabat seperti Naeun, tidak seperti teman lainnya yang akan bertanya ini itu
membuat Eunji tidak nyaman.
“Gomawo Naeun-ah” ucap Eunji
sambil melepaskan pelukan mereka.
“Cha~ untuk menghiburmu,
bagaimana kalau kita pergi ke Lotte World?” ucap Naeun
“Emm.. ide bagus.. kajja!” ucap
Eunji sambil menarik tangan Naeun menuju ke Lotte World. Mereka berdua menaiki
wahana-wahana yang menyenangkan, mereka sangat menikmati hari ini.
“Whoa! Tadi itu seru sekali!”
ucap Naeun histeris
“Hmm.. wanjeon daebak~” ucap
Eunji yang tak kalah histeris
“Eunji-ah bagaimana kalau kita
beli permen kapas itu? Sepertinya enak. Kajja” ajak Naeun.
“Gomawo Naeun-ah.. hari ini aku
sangat senang. Kau bahkan bisa membuatku melupakan Hoya. Jeongmal gomabda..”
ucap Eunji
“Eiy.. tidak perlu berterimakasih
seperti itu Eunji-ah. Aku ini adalah sahabatmu jadi sudah sepantasnya aku
membantu sahabatku disaat dia susah.” Ucap Naeun sambil tersenyum kepada Eunji.
Eunji pun memeluk Naeun dengan hangat “Kau memang sahabat terbaik..” ucap Eunji.
Ige
museun iriya ireoke joheun nare
Ige
museun iriya ireoke joheun nare
You! Baby
i want you beautiful love (hey)
Wassup
wassup tell me tell me wassup
Tiba-tiba ponsel Naeun berdering.
Naeun membesarkan matanya saat melihat layar ponselnya “My Stupid Nampyeon”
Naeun kembali tersenyum melihat ponselnya
“Yeobseoseyo..”
“Naeun-ah.. nanti malam aku akan
pulang malam lagi. Kau tidak perlu menungguku,oke?” ucap Myungsoo dengan nada
datarnya. Entah mengapa Naeun merasa ada yang berubah dari Myungsoo sepertinya
Myungsoo menghindar dari Naeun? Entahlah Naeun sendiri juga tak tau.
“Hmm.. ne” Naeun lemas.
“Nuguji?” tanya Eunji kepada
Naeun.
“Dari Myungsoo..” ucap Naeun
sambil tersenyum kepada Eunji.
“Jinjjayo? Ada apa? Lalu mengapa
wajahmu lemas seperti itu? Apa Myungsoo melakukan sesuatu?” ucap Eunji sedikit
cemas.
“Aniyo.. tadi dia bilang akan
pulang cepat. Maka dari itu aku malas,kau taukan aku masih saja sama seperti
dulu membencinya.” Ucap Naeun berbohong, ia hanya tidak ingin membebani Eunji.
“Aigoo.. kau ini, bagaimana
mungkin kau masih membenci Myungsoo? Kau tau Naeun, mungkin kau tidak akan
percaya dengan perkataanku ini. Tapi sepertinya Myungsoo menyukaimu, menurutku
sih. Soalnya dari gerak-geriknya sepertinya dia menyukaimu.” Jelas Eunji.
“M-mwo?” ucap Naeun tampak tak
percaya.
“Kalau kau ingin mengetahui
bagaimana perasaan Myungsoo kepadamu,kenapa tidak kau tanyakan saja.” Ucap
Eunji. Menanyakannya? Yang benar saja. Naeun terlalu malu untuk menanyakannya.
***
At Home...
Naeun masih belum bisa tidur
memikirkan Myungsoo, “sedang apa dia? Apa dia sudah makan? Apakah aku harus
tidak menunggunya?” pikir Naeun. Naeun memondar-mandirkan badannya diatas kasur
gelisah. Naeun sudah berusaha memejamkan matanya tapi tetap saja tidak bisa.
KREK
Terdengar suara seseorang membuka
pintu dari bawah. Myungsoo , dia sudah pulang? Batin Naeun. Naeun yang
berpura-pura tidur saat mendengar langkah kaki Myungsoo menuju pintu kamar
mereka.
KREK
Myungsoo membuka pintu kamar
mereka pelan, ia tersenyum melihat Naeun yang sudah tertidur. Myungsoo
melangkahkan kakinya mendekati Naeun dan duduk disamping Naeun. Myungsoo
mengusap rambut Naeun pelan. Pikiran Myungsoo banyak sekarang, terlebih lagi ia
harus mengurus Woori akhir-akhir ini. Myungsoo sangat merindukan istrinya, ia
merindukan saat-saat dimana dia bertengkar dengan Naeun. Myungsoo sangat
frustasi, apa mungkin bulan madu sabtu depan akan berjalan lancar? Myungsoo
sangat terbebani banyak fikiran. Ingin sekali ia berlama-lamaan dengan
Naeun,tapi dia tidak bisa. Myungsoo mendekatkan wajahnya dengan Naeun dan
mengecup dahi Naeun dalam dan meninggalkan Naeun menuju kamar mandi. Naeun
membuka kelopak matanya dan menyentuh dahinya sambil tersenyum. Naeun menatap
langit-langit di kamarnya, Naeun tadinya berfikir Myungsoo membencinya,
ternyata ia juga menyukai Naeun? Apa yang dikatakan Eunji benar? Apa Myungsoo
menyukaiku? Naeun semakin penasaran dengan perasaan Myungsoo sebenarnya.
***
Pagi
harinya..
Naeun sengaja bangun lebih awal
agar dapat menyiapkan sarapan untuk Myungsoo. Ia tersenyum bahagia saat
mengingat kejadian tadi malam. Naeun lagi-lagi memegangi dahinya sambil
tersenyum gembira. Myungsoo yang baru saja turun dan mengamati Naeun heran.
“Ya! Kau kemasukan setan apa pagi
ini? Sepertinya kau senang sekali..” ucap Myungsoo sambil duduk di meja makan.
“O-oh.. ani.. tidak ada apa-apa.”
Ucap Naeun berusaha menutupi kesenangannya. Myungsoo berjalan mendekati Naeun
dan menyentuh dahi Naeun.
“Aku hanya sedang bahagia saja..”
ucap Naeun sambil tersenyum lagi.
“Ckck..yeoja jadi-jadian” guman
Myungsoo sambil kembali ketempat duduknya.
“Mwo??” bentak Naeun sambil
menunjukkan death-glarenya
“Apa??” ucap Myungsoo dengan
tampang sok polos.
“Myungsoo..” panggil Naeun
“Hemm?” ucap Myungsoo tanpa
menatap Naeun. Naeun yang mengembungkan pipinya kesal.
“Myungsooo..!” panggil Naeun
sedikit keras
“Mwo??” akhirnya Myungsoo menatap
Naeun. Naeun pun mulai tersenyum kearahnya
“Hehe.. Ohya, sebenarnya kenapa
akhir-akhir ini kau pulang malam terus?Bukankah kau dilibur kerjakan oleh
abeoji?” ucap Naeun penasaran
“Hmm.. memangnya kenapa? Apa aku
tidak boleh pergi sesuka hatiku?” tanya Myungsoo
“B-bukan seperti itu..” kalimat
Naeun terputus “Aku pergi kemana,itu urusanku! Mengerti?” ucap Myungsoo sedikit
keras. Ia hanya malas jika membahas masalah itu, terlalu banyak beban
difikirannya. Naeun tersentak dengan perilaku Myungsoo.
“O-oh..geure~” ucap Naeun dengan
berpura-pura tegar. Myungsoo yang menatap Naeun dengan wajah sedikit menyesal
‘mianhae Naeun-ah’ batin Myungsoo
TBC
0 komentar:
Posting Komentar